Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Minta Jonan Dorong Perusahaan Tambang "Go Public"

Kompas.com - 03/01/2017, 12:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan diminta membuat regulasi yang bisa mendorong perusahaan pertambangan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden RI (Wapres) Jusuf Kalla dalam pembukaan perdagangan bursa pagi ini di Jakarta (3/1/2017).  

Pernyataan Wapres Kalla tersebut menjawab pertanyaan dari Franciscus Welirang, atau yang kerap disapa Franky Welirang, salah satu peserta dalam pembukaan bursa pagi ini. Franky merupakan salah seorang pengusaha yang perusahaannya sudah go public.

Dalam sesi tanya jawab dengan Kalla yang dipandu oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Franky menyampaikan perhatiannya.

menurut dia, saat ini masih banyak perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia tetapi tidak memanfaatkan pasar modal di Indonesia, dan justru tercatat di bursa luar negeri. Seperti Freeport. 

Ia pun menanyakan kemungkinan pemerintah bisa mendorong perusahaan tambang tersebut untuk bisa go public di Indonesia.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kalla pun sepakat bahwa memang masih banyak perusahaan tambang besar yang melantai di bursa luar negeri.

"Saya setuju apa yang disampaikan, perusahaan pertambangan yang besar tentunya yang masih bursanya di luar negeri (perlu didorong). Seperti Freeport, dia kan punya induk di Amerika Serikat," kata Kalla.

"Kami akan meminta Menteri ESDM (Jonan) untuk memberikan perhatian dan aturan yang sejalan, agar perusahaan yang menggali kekayaan alam Indonesia, IPO di sini," imbuh Kalla.

Freeport

 

Ditemui usai sermonial pembukaan, Direktur Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, sejauh ini belum ada pembicaraan formal dari Freeport ke otoritas, untuk menyampaikan minat go public di BEI.

Akan tetapi Nurhaida optimistis, melihat kebutuhan perusahaan tersebut untuk ekspansi, mereka juga melihat kemungkinan untuk melepas saham di BEI.

"Kalau pembicaraan dengan bursa, mungkin sudah mulai ya. Karena OJK dan bursa jalan terus untuk meningkatkan jumlah emiten. OJK fokus ke BUMN. Bursa fokus mendatangi perusahaan yang dianggap punya prospek masuk ke pasar modal," kata Nurhaida.

Sebagai informasi perdagangan bursa tahun ini dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Setelah ditutup di level 5.296,71 pada perdagangan akhir tahun 2016.

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan tahun 2017 dibuka turun 0,12 persen atau 6,33 poin ke level 5.290,38.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com