Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Setelah Cabai Merah

Kompas.com - 03/01/2017, 16:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 10 jenis komoditas yang menyumbang andil cukup besar terhadap inflasi Desember 2016.

Sepuluh jenis komoditas tersebut diantaranya, cabai merah, rokok kretek filter, bawang merah, tarif angkutan udara, bawang putih, tarif pulsa ponsel, ikan segar, rokok kretek, tarif kontrak rumah dan tarif sewa rumah.

Dari 10 jenis komoditas yang menyumbang inflasi terbesar, rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar inflasi setelah cabai merah.

Tercatat, rokok kretek filter menyumbang inflasi sebesar 0,18 persen. Sementara cabai merah berada diurutan pertama yakni sebesar 0,35 persen.

Mengutip data BPS, cabai merah menyumbang inflasi 0,35 persen, rokok kretek filter 0,18 persen.

Bawang Merah 0,17 persen, tarif angkutan udara 0,13 persen, bawang putih 0,11 persen, tarif pulsa ponsel 0,10 persen. 

ikan segar 0,9 persen, rokok kretek 0,9 persen, tarif kontrak rumah 0,9 persen dan tarif sewa rumah 0,9 persen.

Sekadar informasi, BPS telah merilis data indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi sepanjang Desember 2016 sebesar 0,42 persen.

Dari 82 kota IHK, tercatat terjadi inflasi pada 78 kota dan deflasi di 4 kota.

Inflasi tertinggi terdapat di daerah Lhokseumawe Aceh sebesar 2,25 persen dan terendah di daerah Padang Sidempuan dan Tembilahan sebesar 0,02 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi terdapat di daerah Manado sebesar 1,52 persen.

Kompas TV Makanan dan Rokok, Sumber Inflasi Terbesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com