JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi perekonomian diperkirakan belum akan beranjak jauh dari tahun lalu. Tantangan ekonomi dan ketidakpastian diyakini masih terus akan mewarnai perjalanan tahun ayam api, 2017.
Kendati di penghujung tahun lalu sudah ada kepastian mengenai pemangkasan produksi minyak oleh OPEC dan produsen di luar itu, namun kepatuhan terhadap komitmen masih perlu diuji minimal dalam enam bulan ke depan.
Pada penghujung tahun lalu pula sudah ada kepastian kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve. Akan tetapi seberapa besar, kapan dan seberapa cepat kenaikannya di tahun ini juga masih menjadi momok.
Di sisi lain, pemilihan umum Presiden Amerika Serikat telah membuat pasar saham dan pasar keuangan mengalami roller coaster pada kuartal terakhir 2016.
Donald Trump yang keluar sebagai pemenang pemilu masih ditunggu kebijakannya, yang diyakini bakal mengubah lansekap perekonomian global.
Dari Asia, motor ekonomi global, China, nampaknya masih akan berkinerja ‘begitu-begitu saja’.
Padahal sebagai produsen sekaligus konsumen komoditas terbesar di dunia, pemulihan ekonominya diharapkan lebih cepat, sehingga mengerek harga komoditas lebih tinggi.
Meski perekonomian global diperkirakan demikian, namun masih ada peluang yang bisa diraih dari pasar saham di Indonesia.
Analis dari Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe, meramalkan beberapa sektor yang bakal cemerlang di tahun ayam api.
“Konsumer, bank, properti, otomotif, dan infrastruktur jalan tol,” kata Kiswoyo kepada Kompas.com, Rabu (4/1/2017).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.