JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan gejolak harga komoditas pangan masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan pemerintah.
Seperti saat ini, salah satu komoditas pokok yaitu cabai rawit mengalami lonjakan harga yang begitu besar, tidak hanya di Jakarta, namun juga terjadi di berbagai wilayah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, dari 14 komoditas strategis hanya komoditas kedelai yang mengalami kendala produksi.
"Gini, dari 14 komoditas strategis hanya satu yang turun dari data Badan Pusat Statistik yaitu kedelai, Cabai nggak turun produksinya," ujar Amran usai Rakernas Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Menurutnya, saat ini untuk komoditas cabai persoalannya adalah faktor musim hujan.
"Persoalannya musim hujan kalau panen busuk, bukan produksinya kurang sehingga kalau hujan tersendat dan itu masalahnya," tegasnya.
Namun dirinya menampik, bahwa persoalan gejolak harga cabai karena faktor distribusi.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelesaian terhadap persoalan tersebut agar harga komoditas cabai tidak terus mengalami kenaikan.
"Penyelesaiannya adalah kami sudah tata dan kami sudah minta Dirjen Hortikultura agar (penanaman) aneka cabai tidak boleh dibawah 30 ribu hektar per bulan, jadi ada angka-angka yang tidak boleh kurang, karena begitu turun pasti kesulitan," paparnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Spudnik Sujono mengatakan, anggaran sebesar Rp 737 miliar akan digunakan untuk program luas tambah tanam perkebunan aneka cabai sebanyak 15.000 hektar dengan alokasi Rp 457 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.