Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petrokimia Gresik: "Smelter" Freeport Dukung Program Kedaulatan Pangan

Kompas.com - 05/01/2017, 14:06 WIB

Saat ini PG memiliki kapasitas total produksi mencapai 7,73 juta ton per tahun yang terdiri dari produksi pupuk sebesar 4,44 juta ton per tahun dan non-pupuk (amoniak, asam sulfat, asam fosfat, gypsum, dan sebagainya) sebesar 3,29 juta ton per tahun.

Sejumlah rencana pengembangan membuat kapasitas produksi PG meningkat 15,9 persen menjadi 8,96 juta ton per tahun pada tahun 2017.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu bahan baku yang dibutuhkan adalah asam sulfat.

Selama ini PG telah memanfaatkan asam sulfat hasil samping smelter PT Smelting
sebesar 980.000 ton per tahun. PT Smelting merupakan usaha patungan antara Freeport Indonesia dengan Mitsubishi Materials Corporation yang berlokasi di kawasan industri PG.

Selain itu, pasokan asam sulfat PG juga berasal dari produksi sendiri sebesar 1,17 juta ton per tahun dan impor sejumlah 82.000 ton per tahun.

Kedepan, PG berencana untuk membangun pabrik NPK Phonska V kapasitas 600.000 ton
per tahun. Rencana penambahan pabrik baru ini menjadikan kebutuhan asam sulfat PG meningkat cukup signifikan dalam beberapa tahun yang akan datang.

Oleh karena itu, jika Freeport Indonesia bisa memastikan pembangunan proyek smelternya di kawasan industri PG, maka produsen pupuk NPK lain dibawah PT Pupuk Indonesia (Persero) juga bisa memanfaatkan asam sulfat ini.

Karena selain di PG, PT Pupuk Indonesia (Persero) juga memiliki cluster pupuk NPK di Aceh, Palembang, Cikampek, dan Bontang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com