Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jajaran Reksa Dana Paling "Kinclong" Sepanjang 2016

Kompas.com - 06/01/2017, 09:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah produk reksadana mampu mencatat kinerja melampaui indeks acuannya di sepanjang 2016 lalu.  Berikut paparan sejumlah reksa dana yang jadi jawara serta portofolionya.

Reksadana Saham

Berdasarkan data Infovesta Utama, reksa dana saham yang kinerjanya paling moncer sepanjang tahun lalu adalah Treasure Fund Super Maxxi besutan Treasure Fund Investama. Produk ini mendulang imbal hasil sebesar 50,86 persen di tahun 2016 saja.

Mengekor di bawahnya, ada Sucorinvest Equity Fund yang memberikan return 47,99 persen. Kemudian, ada Sucorinvest Sharia Equity Fund dengan return 41,19 persen.

Bandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di periode tersebut, IHSG hanya mencatat kenaikan 15,32 persen. Sementara Infovesta Equity Fund Index hanya terkerek 7,70 persen.

Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksa dana saham berkinerja terbaik rata-rata menitikberatkan portofolionya pada sektor pertambangan, industri, keuangan dan konsumsi.

“Sektor pertambangan saja naiknya 71 persen, sektor industri di 31 persen,” kata dia.

Tidak percaya? Mari lihat portofolio Sucorinvest Equity Fund. Berdasarkan fund fact sheet, dari 97,3 persen dana yang ditempatkan di instrumen saham, lima efek terbesarnya adalah ANTM, BBNI, GGRM, TLKM, dan WIKA.

“Kita overweight di mining. Tahun lalu porsinya sekitar 23 persen,” kata Direktur Ivestasi Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana.

Reksa Dana Campuran

Di jajaran reksa dana campuran, produk jawaranya adalah Net Dana Flexi besutan Net Assets Management dengan return 38 persen.

Bandingkan dengan kinerja Infovesta Balanced Fund Index yang hanya tumbuh sekitar 9,29 persen.

Di posisi kedua, ada SAM Dana Berkembang dengan imbal hasil 30,27 persen dan SAM Dana Bersama yang mencetak imbal hasil 29,85 persen.

Fund Manager Net Assets Management Andri Supratman mengatakan, dengan gencarnya pembangunan infrastruktur tahun lalu, reksadana Net Dana Flexi menitikberatkan portofolionya pada saham-saham yang berkaitan dengan infrastruktur.

“Sekitar 50 persen dari portofolio diisi oleh saham perusahaan infrastruktur, seperti KRAS dan SMGR. Sisanya, kami sebar di industri keuangan, pertambangan, dan perkebunan,” ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber KONTAN


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com