Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor Ini Akan Pengaruhi Sentimen Bursa Pekan Ini

Kompas.com - 09/01/2017, 08:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pekan kedua 2017, investor akan kembali menghadapi kewaspadaan terhadap beberapa data neraca perdagangan di beberapa negara dunia, yang akan menjadi katalis pergerakan pasar.

Analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, memperkirakan, sentimen dari dalam negeri yang mungkin akan menjadi pusat perhatian investor, antara lain, data pertumbuhan penjualan mobil, cadangan devisa (cadev), dan pertumbuhan penjualan eceran.

Ketiganya—penjualan mobil, cadev, dan penjualan eceran—diperkirakan sedikit mendapat tekanan. Lanjar memperkirakan, pergerakan IHSG akan menguat, tetapi cenderung tertahan di level resistance.

"Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan bergerak cenderung menguat tertahan pada resistance dengan range mingguan 5.200-5.400," kata Lanjar melalui keterangan tertulis, Senin (9/1/2017).

Saham-saham yang masih dapat diperhatikan untuk pekan ini di antaranya AALI dengan support resistance 16.150-17.350 dan INCO dengan support resistance 2.810-3.230.

Selain itu, saham BJBR layak pula untuk dicermati, dengan support resistance 2.860-3.560, ISAT dengan support resistance 6.000-6.400, serta TINS dengan support resistance 1.060-1.175.

IHSG menutup pekan pertama pada tahun 2017 dengan penguatan mingguan sebesar 0,9 persen di level 5.347,02 dengan volume yang cukup tinggi, meskipun pada awalnya investor cenderung melakukan aksi ambil untung melihat penguatan signifikan pada akhir tahun lalu.

Aliran dana atau capital flow yang terjadi pada awal pekan 2017 cenderung keluar (out flow) sebesar Rp 362,05 miliar. Sementara itu, hanya terjadi satu kali aliran dana masuk (in flow), yakni pada akhir pekan, sebesar Rp 126,85 miliar.

Bursa Asia

Mayoritas bursa di Asia mengawali tahun dengan pergerakan cukup positif mengiringi naiknya harga minyak pada perdagangan hari pertama tahun 2017.

Survei Indeks Caixin pada kinerja manufaktur PMI di China terukur naik 51,9 dari 50,9 dengan ekspektasi justru turun di level 50,7. Hal tersebut menjadi dalang naiknya optimisme investor pada awal tahun.

"IHSG mengawali tahun dengan turun -0,39 persen. Investor terlihat mengevaluasi penguatan IHSG di akhir tahun yang cukup signifikan di tengah kekhawatiran pertumbuhan inflasi yang menjadi ancaman pada 2017 pasca-kenaikan harga listrik dan gas elpiji," tulis Lanjar.

Bursa Jepang dibuka pada hari kedua dan langsung menyusul penguatan mayoritas bursa di Asia, diperkuat oleh data indeks kinerja manufaktur PMI di Jepang yang menanjak di level 52,4 dari 51,9 pada periode sebelumnya.

Bursa Eropa

Bursa Eropa pun optimistis pada awal tahun, tetapi berbalik bergejolak di tengah pekan karena ketidakpastian atas jalan kebijakan fiskal di Amerika Serikat.

"Ketidakpastian tersebut membebani investor dalam melihat prospek ekonomi global tahun ini," tulis Lanjar.

Data ekonomi yang dirilis pada awal bulan pun tidak cukup baik. Hingga akhir pekan, Bursa Eropa terkonsolidasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com