Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Devisa China Terus Berkurang

Kompas.com - 09/01/2017, 09:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com – Cadangan devisa China terus turun dalam waktu enam bulan terakhir. Pun angka cadangan devisa Negeri Tirai Bambu tersebut berjalan menuju titik terendah sejak Februari 2011 silam.

Mengutip CNBC, Senin (9/1/2017), menurunnya cadangan devisa China merupakan dampak kebijakan untuk menyokong nilai tukar yuan menjelang inaugurasi presiden terpilih AS Donald Trump.

Data menunjukkan bahwa pada bulan Desember 2016, cadangan devisa China turun 41 miliar dollar AS. Para analis memprediksi penurunan cadangan devisa bisa mencapai 51 miliar dollar AS.

Untuk tahun 2016 secara keseluruhan, cadangan devisa China turun hampir 320 miliar dollar AS menjadi 3,011 triliun dollar AS.

Meskipun angka cadangan devisa tersebut masih cukup besar bagi China, namun kekhawatiran berkembang di pasar keuangan global terkait kecepatan penurunannya, sejalan dengan negara tersebut mengeluarkan amunisi guna mempertahankan nilai tukar dan mencegah arus modal keluar.

Beberapa analis mengestimasikan bahwa China setidaknya harus menjaga angka minimum cadangan devisa antara 2,6 triliun hingga 2,8 triliun dollar AS di bawah batas kecukupan yang ditetapkan Dana Moneter Internasional (IMF).

Mencegah tekanan terhadap yuan, beberapa waktu lalu otoritas China memperketat ruang aliran modal keluar baik dengan kebijakan administratif maupun regulatori. Selain itu, pemerintah China juga menindak tegas pihak-pihak yang berspekulasi terhadap yuan.

Nilai tukar yuan melemah 6,6 persen terhadap dollar AS pada tahun 2016. Ini merupakan pelemahan terburuk sejak tahun 1994 dan diekspektasikan terus melemah pada tahun 2017 ini jika dollar AS terus perkasa.

“Untuk keseluruhan tahun 2016 kami mengestimasikan aliran modal yang keluar mencapai sekitar 710 miliar dollar AS. Diestimasikan arus modal keluar pada November dan Desember (2016) saja mencapai masing-masing 76 miliar dan 66 miliar dollar AS,” ujar ekonom China di Capital Economics, Chang Liu.

Regulator keuangan di China menyatakan alasan utama cadangan devisa China anjlok pada tahun 2016 adalah karena bank sentral menggunakannya untuk stabilisasi nilai tukar yuan.

Dengan menguatnya dollar AS, maka ada penurunan pula pada nilai mata uang lainnya yang dipegang oleh China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com