Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Manipulasi Transaksi di Pasar Saham

Kompas.com - 12/01/2017, 21:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memberikan edukasi baik kepada anggota bursa maupun nasabah investor awam agar bertransaksi secara wajar dalam perdagangan di bursa saham.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini menjelaskan pola-pola manipulasi transaksi yang ada di pasar saham.

"Bursa meminta setiap anggota bursa untuk melakukan pengawasan atas perilaku transaksi nasabah-nasabahnya," kata Hamdi di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Hamdi mengatakan, anggota bursa diminta melakukan pengawasan atas perilaku transaksi nasabahnya yang memiliki pola transaksi semu. Transaksi semu ini contohnya adalah transaksi yang dilakukan oleh nasabah yang sama dengan dua broker berbeda.

Tujuannya adalah untuk mengesankan ada aktivitas dari saham yang pergerakannya dimanipulasi ini.

"Pergerakan harga saham melalui transaksi semu sebenarnya tidak terjadi perpindahan kepemilikan dan hanya memberikan kesan aktif di pasar untuk memancing investor awam," imbuh Hamdi.

Pola lain yang biasanya dilakukan oleh pemanipulasi transaksi adalah menciptakan demand/supply semu.

Penjelasannya lebih kurang sama dengan transaksi semu, bahkan pada pola ini broker bisa ambil bagian.

Hamdi juga menjelaskan pola front running, dengan anggota bursa melakukan transaksi terlebih dahulu atas suatu efek tertentu atas dasar adanya informasi bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi dalam volume besar atas efek tersebut.

Transaksi dalam volume besar itu diperkirakan mampu memengaruhi pasar. Sehingga dengan melakukan front running ini pelaku berharap memperoleh keuntungan.

"Biasanya front running dilakukan oleh broker yang sudah mengetahui besaran dana yang akan dimasukkan oleh manajer investasi atau dana pensiun. Jadi sebelum order itu dijalankan, terlebih dahulu mereka transaksi sendiri," jelas Hamdi.

Praktik manipulasi harga saham juga sering dilakukan di akhir sesi perdagangan harian atau istilahnya marking the close atau pembentukan harga penutupan.

Terakhir, pola manipulasi transaksi dilakukan dalam bentuk transaksi dengan volume atau nilai yang tidak biasa atau unusual volume/value transaction.

"Semua itu (manipulasi transaksi) untuk memancing investor awam. Maka ini menjadi tugas kami di pengawasan, agar praktik-praktik manipulasi tidak terjadi," tutur Hamdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com