Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Larang Wings Air Beroperasi di Nabire

Kompas.com - 13/01/2017, 06:32 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Wings Air dilarang beroperasi di Nabire, Papua. Wings Air merupakan anak usaha Lion Air Group, sama halnya dengan Lion Air (PT Lion Mentari Airlines) dan Batik Air.

Berdasarkan surat larangan yang dikutip Kompas.com, Kamis (12/1/2017), larangan penerbangan ini berdasarkan surat dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Nabire dengan Nomor 300/05/SATPOL PP. 

Surat larangan tersebut  merupakan penegasan dari surat perintah Bupati Nabire Nomor 300/2417/Ser per tanggal 17 Desember 2016. 

Isinya, yakni tentang tindak lanjut tindaklanjut Surat Bupati Nabire Nomor 553/2330/Set tentang pelarangan operasional penerbangan Wings Air di Kabupaten Nabire.

(Baca: Satpol PP Beri Peringatan, Wings Air Tetap Beroperasi di Nabire)

"Kepada pihak Wings Air diberikan kesempatan untuk menutup agennya dan tidak melakukan aktivitas di Kabupaten Nabire selambat-lambatnya tanggal 15 Januari 2017, " ujar Kepala Satuan Polisi Pramong Praja Kabupaten Nabire Nicolas Wambrauw, dalam surat larangan tersebut. 

(Baca: Bupati Nabire Larang Wings Air Terbang, Polisi Akan Minta Klarifikasi)

Saat dikonfirmasi, Manager Humas Lion Group Andi Salahudin membenarkan adanya surat tersebut yang ditujukan ke manajemen Wings Air.

Namun, Andi tidak menjelaskan lebih lanjut akar permasalahan dari larangan penerbangan di Nabire. 

"Benar, kami sedang mencoba cari tahu  akar masalah seperti apa," ujar Andy saat dihubungi Kompas.com

Akan tetapi, kata Andy, pihak manajemen Wings Air akan menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah dengan semua pihak terkait.

Dia berharap, Wings Air tetap dapat beroperasi di Nabire.  "Ke depan, kami harap bisa beroperasi," tandasnya. 

Tambah Jadwal Garuda

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Minggu (11/12/2016), Wings Air tidak lagi beroperasi setelah surat larangan operasi diterbitkan oleh Bupati Nabire Isaias Douw pada 6 Desember 2016.

Penghentian ini juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Djuli Mambaya ketika dikonfirmasi.

"Informasi dari pegawai Dishub Kabupaten Nabire, bupati berencana meminta Maskapai Garuda Indonesia menambah jumlah penerbangan setelah Wings tak beroperasi," katanya.

Selain itu, Maskapai Trigana Air juga diharapkan bisa menambah pesawat yang melayani rute Jayapura-Nabire. Menurut Djuli, pihak Trigana Air sudah menyetujuinya.

"Trigana Air telah menyetujui menambah pesawat yang melayani rute tersebut dalam waktu dekat. Selama ini, Trigana hanya melayani satu kali penerbangan per hari," ucapnya.

(Baca: Mulai 10 Desember, Wings Air Berhenti Beroperasi di Nabire)

Kompas TV Pesawat Wings Air Gagal Terbang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com