JAKARTA, KOMPAS.com - Petinggi Lion Grup buka suara terkait penolakan operasional maskapai penerbangan Wings Air oleh Polisi Pamong Praja di Kabupaten Nabire, Papua.
Menurut Managing Director Lion Group Kapten Daniel Putut Kuncoro Adi, persoalan itu dipicu oleh kekecewaan Bupati Nabire Isaias Douw terhadap pelayanan maskapai Wings Air.
"Mungkin ada komunikasi yang kurang baik antara Pak Bupati dengan staf kami di sana," ujar Daniel usai menghadiri acara di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Ia menuturkan, awalnya Bupati Nabire memesan tiket penerbangan dari Jakarta ke Jayapura menggunakan maskapai Batik Air dan tiket Jayapura ke Nabire menggunakan pesawat Wings Air pada awal Desember 2016 lalu.
Namun ternyata ada percepatan jadwal penerbangan Wings Air dari Jayapura ke Nabire dari sore menjadi pagi karena berbagai alasan.
Akibatnya Bupati Nabire tidak bisa ikut penerbangan tersebut lantaran saat tiba di Jayapura pesawat Wings Air sudah lepas landas.
Daniel mengatakan, persoalan itu bukan karena petugas Wings Air tidak memberitahu adanya perubahan jadwal penerbangan kepada penumpang.
Namun pemesan tiket Bupati Nabire tidak mengetahui bahwa penerbangan Batik Air dan Wings Air tersebut tidak terkoneksi.
Artinya perubahan jadwal penerbangan Wings Air bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan tanpa merujuk kepada penerbangan lain yakni Batik Air.
"Tetapi kami sudah meminta maaf, sudah kami kirimkan surat dan langkah langkah yang persuasif lah," kata Daniel.
Meski sudah meminta maaf, belum ada titik terang dari persolan tersebut. Teranyar, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Nabire mengeluarkan surat Nomor 300/05/SATPOL PP.
Surat itu merupakan penegasan dari surat perintah Bupati Nabire Nomor 300/2417/Ser per tanggal 17 Desember 2016.
Isinya, tentang tindak lanjut pelarangan operasional penerbangan Wings Air di Kabupaten Nabire.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.