Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Penyaluran Kredit Usaha Rakyat pada 2017 Rp 110 Triliun

Kompas.com - 13/01/2017, 16:53 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2017 Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 110 triliun. Jumlah itu meningkat 10 persen dari target 2016 sebesar Rp 100 triliun.

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan, pemyaluran KUR 2016 masih didominasi oleh sektor usaha perdagangan yang mencapai 66 persen.

"Sementara sektor produktif di luar itu, seperti pertanian hanya 17 persen, industri jasa 10 persen, industri pengolahan empat persen, dan perikanan 1,5 persen," ujar Braman saat konfrensi pers di Kantor Kementerian Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Dia menegaskan, pada penyaluran KUR tahun ini, pemerintah akan mendorong penyaluran KUR pada sektor-sektor yang masih minim dibiayai.

"Sektor produktif di luar perdagangan harus lebih meningkat. Kuota di perdagangan bisa diperkecil sehingga yang lain bisa naik," ujarnya.

Dia mengungkapkan, rendahnya penyaluran KUR pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan karena tingginya faktor resiko, sehingga penyalur KUR kerap kesulitan untuk memberikan pinjaman.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah mengidentifikasi berbagai macam karakteristik dari sektor-sektor yang berpotensi dapat dibiayai KUR.

Hal tersebut dilakukan karena saat ini KUR dinilai belum fleksibel bagi para pelaku usaha yang memiliki karakteristik seperti nelayan dan petani.

Misalnya, bagi petani kopi yang mendapatkan pinjaman KUR, tidak dapat langsung melakukan pengembalian karena tanaman-tanaman mereka belum menghasilkan pada tahun pertama penanaman.

Hasil produksi baru dapat dipanen setelah dua atau tiga tahun sehingga para petani perlu masa tenggang setidaknya tiga atau empat tahun untuk melakukan pembayaran.

Selain itu, lanjut Braman, ada persoalan lain yang harus dihadapi dalam penyaluran KUR sektor pertanian yakni banyaknya petani yang belum memiliki akses perbankan.

"Banyak dari mereka tidak bisa melakukan pinjaman karena tidak memiliki jaminan. Maka, kami akan mendorong agar para petani tergabung ke dalam satu kelompok dan bisa menggunakan alat-alat pertanian bersama di dalam kelompok itu, seperti traktor, untuk dijadikan sebagai jaminan,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mendorong koperasi unit desa (KUD) yang sehat untuk dapat terlibat secara langsung dalam penyaluran KUR.

"Sehingga, para petani yang menjadi anggota KUD bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com