JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Komisioner (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, hingga tahun 2016 kinerja ekonomi nasional masih positif. Di tengah banyak negara mengalami perlambatan pertumbuhan, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh cukup tinggi dan lebih baik.
Selain itu, pada saat mata uang banyak negara mengalami depresiasi terhadap dollar AS, nilai tukar rupiah masih mencatat apresiasi. Bursa saham juga mencatatkan kinerja terbaik kedua di Asia, dan terbaik kelima di antara bursa utama dunia.
"Meskipun sempat mengalami tekanan, khususnya pada kuartal terakhir 2016, namun kami dapat sampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan dan tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan tetap terjaga," kata Muliaman pada acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (13/1/2017).
Muliaman menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid merupakan kerja keras banyak pihak. Ia mengapresiasi pemerintah, regulator, dunia usaha, dan seluruh lapisan masyarakat.
Namun demikian, sayangnya pertumbuhan ekonomi masih saja terpusat di Pulau Jawa. Sehingga, kata Muliaman, upaya dalam mengoptimalkan distribusi pendapatan menjadi terbatas.
"Benar bahwa tingkat pengangguran dan angka kemiskinan terus menurun. Namun, kami yakini apabila sumber pertumbuhan dapat lebih tersebar, maka kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan," ungkap Muliaman.
Ia menyatakan, potensi untuk meningkatkan ekonomi daerah sangat besar. Terlebih lagi, pemerintah telah menggalakkan penyediaan infrastruktur di seluruh pelosok negeri.
"Kami sangat mendukung apabila dunia usaha dapat merengkuh peluang ini," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.