Oleh Dedy Dahlan
KOMPAS.com -Kalau Anda pikir Instagram hanya untuk anak muda, anak iseng, ‘generasi receh’, atau angkatan ‘alay’ saja, berarti Anda telah kehilangan sebuah channel yang sangat berpotensi untuk mengembangkan bisnis kecil dan brand Anda dengan sangat dahsyat.
Seorang pembaca buku saya, yang namanya kita sebut saja “Melati Totol Totol” (“Mawar” terlalu mainstream), punya kasus yang unik. Ia tidak bekerja, tapi selalu punya duit. Katanya punya bisnis skin care, tapi tidak punya toko. Katanya jualan online, tapi blog saja tidak paham.
“Blog itu apa? Semacam hinaan ke orang yang artinya sinonim dengan bego ya?” tanyanya lugu.
Tidak keluar modal untuk bikin web yang canggih, bahkan tidak punya pabrik.
Hobinya selfie. Tapi kerjaannya, jalan- jalaaaaan terus ngabisin duit.
Jualannya dari mana? Dari Instagram. Kerjaannya sehari- harinya apa?
Memasang selfie dirinya dengan kulitnya yang mulus, dan menawarkan produk skin care yang dibuatnya dari rumahan.
Ia menguangkan hobinya untuk selfie dan eksis.
Instagram adalah salah satu media sosial dan jalur online terbesar saat ini, menggantikan popularitas Twitter, dengan jumlah user lebih dari 400 juta dan terus bertambah, serta pemakaian dalam urusan bisnis, branding, dan marketing yang makin lama makin populer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.