Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didorong Sektor Keuangan, Indeks S&P Ditutup Naik Tipis

Kompas.com - 19/01/2017, 08:48 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan saham di Amerika Serikat di Wall Street, Rabu (18/1/2017) atau Kamis waktu Indonesia, bursa saham di AS ditutup bervariasi.

Indeks acuan S&P 500 ditutup menguat tipis akibat kenaikan di sektor keuangan. Demikian juga dengan indeks acian Nasdaq Composite. Namun indeks acuan lain, Dow Jones, justru ditutup turun.

Pada perdagangan saham Rabu, indeks S&P ditutup naik 4 poin atau naik 0,18 persen ke level 2.271,89.

Indeks Nasdaq Composite ditutup naik 16,93 poin atau naik 0,31 persen ke level 5.555,65.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 22,05 poin atau turun 0,11 persen ke level 19.804,72.

Penyebab bervariasinya indeks acuan di Wall Street ini yakni naiknya sektor keuangan pasca pidato Janet Yellen, Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed).

Dalam pidatonya, Yellen mengungkapkan bahwa adalah masuk akal jika suku bunga dinaikkan secara bertahap atau gradual.

Sektor keuangan sendiri mengalami reli yang luar biasa sejak pilpres AS pada 8 November 2016.

Sementara indeks Dow ditutup turun seiring para investor menunggu presiden terpilih Donald Trump bekerja sesuai dengan janjinya pada saat kampanye.

Investor juga berharap mendapatkan sedikit petunjuk saat pelantikannya Jumat mendatang.

"Anda akan melihat banyak orang memilih berhenti sejenak di sebuah sisi, hanya untuk melihat apa tipe kebijakan ke depan," kata Michael O'Rourke, chief market strategist di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.

Kompas TV Jelang Pelantikan Trump, Harga Emas Masih Tertekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com