JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pusat peralihan kapal atau transhipment di Asia Tenggara.
Budi mengatakan, dengan konsep transhipment port, maka Pelabuhan Tanjung Priok akan menjadi pintu masuk impor dan ekspor.
Saat ini Tanjung Priok sudah mampu melayani 70 persen ekspor dan 60 persen impor di Indonesia.
"Saya mau dorong Pelindo II sebagai hub untuk meningkatkan Kapasitas dari 6 juta menjadi 10 juta. Selain itu, juga perlu didorong kapal RORO untuk Panjang (Pelabuhan Panjang, Lampung), Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Lombok," ujar Budi Karya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Konsep transhipment, jelas Budi Karya, nantinya memotong jalur ekspor dan impor yang selama ini harus melalui Singapura ataupun Malaysia sebagai pelabuhan transhipment.
Sehingga, produk-produk dari daerah seperti Panjang, Semarang, Surabaya, Bali, dan Lombok akan dikirimkan menggunakan kapal RORO ke Priok untuk kemudian langsung diekspor.
Menurut dia, Integrasi kapal RORO tersebut untuk membantu pengiriman logistik dari dan ke Tanjung Priok.
Budi Karya juga mengatakan, konsep ini akan mendukung segmen Tol Laut sekitar Jawa. "Pengiriman via laut dengan kapal RORO dari Panjang (Lampung), Semarang, Surabaya, Bali dan Lombok lebih murah daripada via darat," katanya.
Budi Karya menuturkan, hal yang sama juga berlaku sebaliknya untuk impor barang. Barang impor akan dikapalkan dari negara asal ke Tanjung priok dan kemudian akan dikirimkan ke pelabuhan tujuan dengan menggunakan kapal RORO.
Integrasi tersebut tidak hanya mampu meningkatkan volume di Tanjung Priok tetapi juga akan menggairahkan shipping domestik dari dan ke Tanjung Priok.
"Konsolidasi dengan Kapal RORO dapat menumbuhkan volume Priok sekitar 50 persen per tahun. Jika hal ini dijalankan, Priok bisa menjadi Transhipment terkemuka di Asia Tenggara," imbuhnya.
Konsep Transhipment tersebut merupakan bagian terintegrasi dari Tol Laut yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada masa kampanyenya.
Tol laut segmen sekitar Jawa diwujudkan dengan mengoperasikan kapal RORO untuk berkeliling dari pelabuhan di Lampung-Jakarta-Semarang-Surabaya-Bali-Lombok.
Upaya tersebut untuk meningkatkan volume perdagangan dari dan ke kota-kota tersebut. Ditambah dengan konsep transhipment, Tol Laut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baik melalui perdagangan domestik maupun impor dan ekspor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.