Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Kerajinan Logam IKM di Boyolali Tembus Pasar Ekspor

Kompas.com - 21/01/2017, 16:59 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, kerajinan logam sentra industri kecil dan menengah (IKM) di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah mampu menembus pasar ekspor.

Sebanyak 53 persen produk dari perajin tembaga dan kuningan di sentra ini diekspor ke Perancis, Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat. Selebihnya dijual ke pasar lokal seperti ke Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang.

“Ini luar biasa, yang akan terus kami kembangkan, agar kualitas dan desain produknya makin berdaya saing di tingkat global,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Sabtu (21/1/2017).

Gati menambahkan, produk-produk yang dihasilkan antara lain lampu hias, hiasan dinding, kaligrafi, meja, kubah, wastafel, bathtub, dan patung.

Gati menyampaikan, nilai investasi dari sentra IKM logam Tumang mencapai Rp 5,4 miliar pada tahun 2015. Adapun jumlah IKM di lokasi tersebut saat ini sebanyak 640 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.344 orang.

Setiap IKM rata-rata memperkerjakan empat sampai 10 orang, namun ada yang hingga 40 orang.

“Kami juga akan terus menumbuhkan wirausaha baru di sini melalui fasilitasi pemberian bantuan peralatan dan pelatihan,” tuturnya.

Selain sentra IKM logam, Kemenperin juga mendorong pengembangan daya saing sentra abon di Boyolali.

Produk abon yang diproduksi, terdiri dari abon ayam, sapi, dan lele. Total jumlah IKM abon di Boyolali saat ini sebanyak 20 unit yang tersebar di empat Kecamatan dengan menyerap tenaga kerja mencapai 187 orang, total investasi sekitar Rp 1,75 miliar, dan total nilai produksi sebesar Rp 1,99 miliar.

Upaya pengembangan IKM dalam negeri yang dilakukan Kemenperin sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang menargetkan penciptaan sebanyak 20.000 wirausaha baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com