Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renegosiasi NAFTA, Trump Soroti Masalah Perbatasan dan Imigrasi

Kompas.com - 23/01/2017, 13:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump bergerak cepat merealisasikan isi pidato inaugurasinya pada 20 Januari 2017 lalu.

Setelah memecat 80 duta besar AS di semua negara tanpa ada penggantinya, kini Trump bersiap merenegosiasi perjanjian NAFTA (North American Free Trade Agreement) dengan Meksiko dan Kanada.

Masalah perbatasan dan imigran akan jadi fokus utamanya.

"Kami akan memulai renegoisasi terkaut NAFTA. Terutama pada imigrasi dan keamanan perbatasan," ujar Trump saat melantik penasihat utama Gedung Putih, Minggu (22/1/2017) waktu setempat.

Hal ini tentunya sesuai dengan janji kampanye Trump yang akan merenegosiasi NAFTA, agar lebih nyaman buat AS.

Trump bilang, dia akan segera bertemu dengan PM Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto untuk memeriksa secara saksama kesepakatan NAFTA.

Trump menyempatkan untuk memuji Presiden Pena Nieto, yang di negaranya sendiri kurang popuker akibat skandal korupsi dan naiknya inflasi.

"Presiden (Meksiko) sangat luar biasa. Saya pikir kami akan menemukan hasil terbaik untuk Meksiko, AS dan semua yang terlibat," kata Trump.

Trump enggan memberikan detil apa yang dimauinya atas Meksiko, walaupun sudah membuat sejumlah perusahaan AS menunda investasi di negara tersebut.

Sementara para kritikus Pena Nieto, mengkritik lemahnya pemerintah Meksiko mengambil langkah atas tindakan Trump menunda masuknya investasi dan mendeportasi imigran ilegal.

Seperti diketahui, sejak menang pilpres di AS pada 8 November 2016 lalu, Trump sudah mengancam akan menaikan tarif semua perusahaan AS yang memiliki produksi di Meksiko.

Suami Melania Trump ini juga berencana untuk membangun tembok untuk meminimalisir imigran ilegal dari Meksiko dan memaksa negara tetangganya tersebut membayar untuk imigran ilegal yang masuk.

NAFTA sendiri dibentuk pada 1994. Pakta perdagangan serupa NAFTA membuat marah sejumlah pihak yang jadi pemilih di AS, dan menjadi faktor kemenangan Trump pada pemilu kali ini.

Sementara itu, duta besar Kanada untuk AS mengatakan bahwa perhatian utama Trump adalah pada defisit perdagangan dengan Meksiko dan China.

"Saya kira bukan Kanada fokusnya," kata David MacNaughton kepada reporter di Calgary, Alberta.

Kompas TV Sejumlah Janji Trump untuk Amerika Serikat


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com