Selain membuat persaingan usaha tidak sehat, persoalan lain juga muncul sebagai imbas dari terkikisnya industri aksesoris dalam negeri.
Pedagang tersebut mengatakan membanjirnya barang asal China membuat industri aksesoris lokal di daerah Jepara, Jawa Tengah, dan Gresik, Jawa Timur menjadi terjepit.
"Jadi gara-gara itu sampai industri (aksesoris) di Jepara tutup, ada 50 yang tutup, di Gresik sudah tidak bergerak ada sekitar 20," ungkapnya.
Hal itu diutarakan bukan tanpa alasan. Karena biasanya industri aksesoris di daerah mampu memasok produknya ke Pasar Asemka, kini tak lagi terlihat, seiring dengan serbuan produk impor.
Menurutnya, memang selama ini industri aksesoris di daerah menggantungkan harapan dari pasar di Jakarta. Karena itu, saat barang impor masuk dan harga yang ditawarkan lebih murah, industri lokal tak mampu hadapi persaingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.