Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Oleh-oleh dari Abu Dhabi yang Dianggap Jonan Sangat Penting

Kompas.com - 25/01/2017, 13:40 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan belum lama ini mengunjungi Abu Dhabi. Jonan bertemu CEO Masdar City yakni Moh Jameel Al Rahami, untuk melihat pengelolaan energi terbarukan yang murah.

Setelah pertemuannya dengan petinggi perusahaan pengembang teknologi energi terbarukan yang bermarkas di Uni Emirat Arab (UAE) itu, Jonan mengaku membawa oleh-oleh yang dinilai sangat penting untuk Indonesia.

"Minggu lalu saya ke Abu Dhabi, di sana misalnya PLTS (Pembakit Listrik Tenaga Surya) itu bisa menjual listrik dengan 2,99 sen dollar Amerika Serikat (AS) per kWh, ini menurut saya penting dan serius sekali," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Menurut Jonan, besaran harga tersebut sangat bisa diterapkan di Indonesia meski pun secara geografis Indonesia sangat berbeda dengan kondisi alam Abu Dhabi.

"Oke alamnya beda dan standarnya enggak sama, tapi kalau direfleksikan semua mungkin harganya 6 atau 5 sen dollar AS bukan 17 sen dollar AS," tegasnya.

Setidaknya menurut mantan Menteri Perhubungan ini, biaya listrik yang dihasilkan dari PLTS di Indonesia bisa ditekan di harga 6 sen dollar AS per kwh atau sekitar Rp 780 per kWh jika dikonversikan ke rupiah.

(Baca: Jonan: Program 35.000 MW Tak Selesai di 2019)

Maka dari itu, dirinya meminta kepada jajaran yang membawahinya untuk membuat penghitungan yang menghasilkan suatu kewajaran untuk konsumen maupun produsen terkait harga listrik yang dihasilkan dari PLTS.

"Perintah enggak akan buat produsen rugi atau bagaimana, maka dari itu tugas pemerintah untuk membuat satu kewajaran untuk konsumen dan produsen. Kita coba yang fair saja," pungkas Jonan.

(Baca: Jonan Bakal Kirim Tim ke Timur Tengah agar Harga Listrik EBT Kompetitif )

Kompas TV Jokowi Resmikan PLTS Terbesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com