Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Dampingi Nelayan Pantura Beralih dari Cantrang

Kompas.com - 28/01/2017, 19:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) mulai memberikan pendampingan kepada nelayan Pantura untuk beralih dari penggunaan cantrang atau trawls ke alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.

Pada tahap awal, KKP mengadakan pelatihan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Tegal kepada 90 nelayan Pantura yang berasal dari Kabupaten Pati, Rembang, dan Batang pada 26-30 Januari 2017.

“Kami berharap nelayan bisa mengganti cantrang dengan alat tangkap ramah lingkungan, demi keberlanjutan sumberdaya ikan untuk anak cucu,” kata Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan (Puslat KP) Mulyoto dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (28/1/2017).

(Baca: Susi Pudjiastuti Kecewa, Distribusi Bantuan Kapal ke Nelayan Diwarnai Manipulasi)

Selain pelatihan, KKP juga memberikan bantuan alat tangkap gillnet millennium kepada ratusan nelayan. Pembagian itu sebagai pengganti penggunaan cantrang yang dinilai tidak ramah lingkungan.

Rencananya, kegiatan pelatihan dan pembagian alat tangkap ikan ramah lingkungan yang bekerja sama dengan Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN), akan digelar di 12 kabupaten atau kota di sembilan provinsi se-Indonesia.

KKP menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah pasca keluarnya surat edaran nomor 72/MEN-KP/II/2016, tentang pembatasan penggunaan alat penangkapan ikan, cantrang.

Pada kesempatan itu, Walikota Tegal Siti Masitha berharap pelatihan yang diadakan KKP dapat memberikan harapan yang baru pasca pelarangan penggunaan cantrang.

Sementara itu para nelayan Pantura menyampaikan agar pemberian alat tangkap ramah lingkungan menjadi solusi terkait penggantian cantrang.

Mereka berharap pengoperasian alat tangkap baru yang lebih ramah lingkungan tidak menurunkan pendapatan mereka.

Kompas TV Nelayan Asing Pencuri Ikan Ditangkap di Sulut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com