Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan AP II Naik 18 Persen pada 2016

Kompas.com - 29/01/2017, 19:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat pendapatan (unaudited) 2016 sebesar Rp 6,65 triliun atau meningkat 18 persen dibandingkan 2015 yang sebesar 5,64 triliun.

Pengoperasian sejumlah terminal baru dan peningkatan jumlah penumpang mendorong kinerja perseroan tahun lalu. Tahun lalu, AP II mengoperasikan sejumlah terminal baru di antaranya Teminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terminal baru Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan terminal baru Bandara Sultan Thaha Jambi.

“Dari pendapatan sebesar Rp 6,65 triliun itu, sebanyak Rp 4,03 triliun diantaranya berasal dari bisnis aeronautika, dan sisanya berasal dari bisnis non-aeronautika,” Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (29/1/2017).

Pendapatan dari bisnis aeronautika antara lain tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U), biaya pendaratan pasawat, dan pemakaian garbarata. Sementara itu pendapatan dari bisnis non-aeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo.

Menurut Awaluddin, meningkatnya pendapatan perseroan sejalan dengan naiknya arus penumpang pesawat di 13 bandara yang dikelola AP II. Jumlah penumpang naik dari 84,29 juta orang pada 2015 menjadi 94,63 juta orang pada 2016, atau naik 12 persen.

Peningkatan jumlah penumpang dipicu pemberian insentif kepada maskapai yang membuka rute internasional baru di sejumlah bandara, serta bagi maskapai yang mengoperasikan extra flight di luar jam reguler bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com