Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog: Sepanjang 2016 Harga Beras Relatif Stabil

Kompas.com - 31/01/2017, 18:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengatakan, sepanjang 2016 pergerakan harga beras relatif stabil jika dibandingkan pada 2015 yang sempat mengalami kenaikan sampai 30 persen.

Menurutnya, hal tersebut juga dipengaruhi oleh upaya Bulog dalam menyerap gabah atau beras dan melaksanakan Operasi Pasar (OP).

"Harga beras di 2016 relatif stabil, karena kami tahun 2016 mampu menyerap dalam jumlah yang lebih baik dari 2015, kami bisa menyerap 2,9 juta ton," jelas Djarot di Kantor Bulog Jakarya, Selasa (31/1/2017).

Berdasarkan data Bulog, sampai akhir 2016, penyerapan gabah atau beras mencapai 2,9 juta ton dari target 3,2 juta ton atau 92,54 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Angka tersebut meningkat dari 2015 yang baru terserap 2,6 juta ton dari target 3,2 juta ton atau 81,2 persen.

Djarot menegaskan, pemerintah sudah melakukan berbagai usaha untuk menggenjot produksi melalui gerakan masif swasembada padi.

"Upaya-upaya ini harus terus didorong dan dilakukan secara konsisten diiringi dengan pembenahan data supaya kita mendapatkan gambaran yang akurat, sehingga dapat diambil kebijakan lebih tepat sasaran," paparnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga melakukan pendistribusian beras kepada golongan masyarakat tertentu lewat program beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra) dengan total realisasi mencapai lebih dari 2,7 ton atau 99,53 persen sampai akhir 2016.

"Tahun 2016 merupakan kinerja penyaluran tertinggi dalam lima tahun terakhir," ujarnya.

Adapun Target Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Manfaat (PM) pada 2016 masih sama dengan 2015 yaitu lebih dari 15,5 juta.

Sedangkan untuk kegiatan Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada 2016 sebanyak 329.420 ton sudah disalurkan untuk bantuan bencana dan pengendalian harga beras sebanyak 311.764 ton atau 94,6 persen.

Menurutnya, tata kelola Cadangan Beras Pemerintah sangat bermanfaat ketika terjadi keadaan darurat atau musibah hingga stabilisasi harga beras jika dipasar mengalami lonjakan.

"Dengan tersedianya cadangan beras pemerintah dalam jumlah yang cukup, maka bantuan kegiatan stabilisasi harga beras melalui operasi pasar beras bisa dilakukan secara besar-besaran," ungkap Djarot. 

Kompas TV Harga Beras Naik Karena Pasokan Berkurang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Whats New
Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com