Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Pentingnya Koordinasi BI dan OJK

Kompas.com - 01/02/2017, 13:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah krisis keuangan pada 1998 silam, stabilitas sistem keuangan menjadi hal yang penting. Selain itu, untuk memperluas literasi dan penetrasi layanan dan produk jasa keuangan, edukasi terhadap masyarakat juga harus terus dilakukan.

Bank Indonesia (BI) adalah otoritas yang mengatur dan mengawasi aspek moneter dan sistem pembayaran.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan industri jasa keuangan secara terpadu.

Mengingat pentingnya stabilitas sistem keuangan, maka koordinasi antara kedua lembaga harus terus dilangsungkan.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan, koordinasi BI dan OJK, tidak terkecuali Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sangat vital untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Eko menuturkan, saat ini sangat diperlukan peran stabilitas sektor keuangan dan perlindungan konsumen keuangan.

Selain itu, pada saat yang sama penting pula melakukan edukasi keuangan yang masif serta inklusi keuangan yang terus berkesinambungan ke berbagai lapisan masyarakat di seluruh daerah.

“Aspek kemampuan (OJK) untuk berkoordinasi dengan BI, sangat dibutuhkan, tujuannya agar mampu menjaga sektor keuangan dan integritas. Fungsinya, agar pengawasan jauh lebih objektif, terutama di sektor mikroprudensial,” jelas Eko dalam pernyataan resminya, Rabu (1/2/2017).

Prinsip-prinsip saling memperkuat kewenangan dari masing-masing lembaga, imbuh Eko, harus diprioritaskan dalam memperlancar tugas menjaga kestabilan sistem keuangan Indonesia.

Selain itu, keberlanjutan dari program yang telah dibangun dan dikerjakan juga penting.

Pasalnya, saat ini sangat diperlukan peran stabilitas sektor keuangan dan perlindungan konsumen keuangan.

Ia memberi contoh, OJK telah meluncurkan berbagai program strategis seperti Laku Pandai, Jaring, Layanan Keuangan Mikro, Simpanan Pelajar, Sistem Perijinan dan Registrasi Terintegrasi, Tim Percepatan Akses Keuangan Pemerintah Daerah (TPAKD) dan Satgas Waspada Investasi.

Pun OJK juga telah melahirkan Masterplan Sektor Jasa Keuangan 2015-2019, yang terdiri dari tiga arah pengembangan sektor jasa keuangan yaitu kontributif, stabil dan inklusif.

Sekedar informasi, kinerja dan stabilitas industri jasa keuangan, khususnya perbankan berada dalam kondisi normal.

Total aset perbankan sampai November 2016 mencapai Rp 6.582 triliun. Rasio permodalan (CAR) meningkat dari posisi 19,57 persen pada Desember 2014 menjadi 23,04 persen pada November 2016.

Adapun total kredit mencapai Rp 4.285 triliun, dengan jumlah dana pihak ketiga mencapai Rp 4.837 triliun.

Kompas TV OJK Optimis Pertumbuhan Ekonomi Makin Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com