Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Industri Sawit Bisa Menguntungkan dan Merugikan

Kompas.com - 02/02/2017, 16:09 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang industri sawit memberikan pemasukan besar ke negara. Namun, dari isu lingkungan dan sosial industri ini kerap diterpa kampanye hitam dari beberapa kalangan penggiat lingkungan.

"Dari sisi benefit kelapa sawit menguntungkan, tapi fenomena kebakaran hutan patut dipertanyakan apakah imbang dengan sisi ekonomi yang dihasilkan," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Menurut mantan Direktur Bank Dunia ini, hasil survei Bank Dunia menunjukkan bahwa dimensi negatif soal fenomena kebakaran besar yang kerap terjadi akibat konversi lahan menjadi perkebunan sawit mencapai 10 persen pemicu kebakaran hutan.

Sri Mulyani memperkirakan bahwa kerugian akibat kebakaran hutan dan kabut asap setara 1,9 persen GDP 2015.

Selain kebakaran hutan yang menimbulkan kematian, musibah itu juga menyebabkan ekspor produk sawit terhenti dan diperkirakan kerugian saat itu mencapai Rp 54 triliun.

"Jadi bukan hanya kalkulasi ekonomi dan financing saja. Tapi kelapa sawit sudah jadi headline di seluruh dunia sekarang," terangnya.

Maka dari itu, guna meminimalisir kejadian-kejadian yang timbul dari kebakaran hutan, Sri Mulyani berharap, penanaman perkebunan harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Caranya dengan melakukan standarisasi perkebunan sawit melalui penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

"Yang harus dilakukan perbaiki tata kelola baik dari hulu sampai hilir. Tujuannya supaya seluruh dimensi apakah manusia, petani, pekerja, dimensi ekonomi dan sosial bisa terus berjalan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com