Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI dan Pemerintah Siapkan Langkah Strategis Atasi Lonjakan Inflasi

Kompas.com - 03/02/2017, 18:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi indeks harga konsumen (IHK) bulan Januari 2017 tercatat sebesar 0,97 persen secara bulanan (mtm). Angka ini cukup tinggi apabila dibandingkan dengan inflasi IHK pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,51 persen (mtm).

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, inflasi pada awal tahun 2017 yang terbilang tinggi tersebut disebabkan oleh komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices. Hal ini antara lain terkait dengan penyesuaian biaya pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Agus menuturkan, pada tahun 2017 ini pun ada beberapa risiko lain terkait administered prices, yakni pengurangan subsidi listrik, penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), maupun rencana menerapkan BBM satu harga.

Namun demikian, Agus menegaskan, pihaknya dan pemerintah tidak tinggal diam. "Kami sambut baik dalam pertemuan high level antara Bank Indonesia dan pemerintah, kita sudah siapkan strategis untuk menghadapi itu," kata Agus dalam konferensi pers rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Dengan koordinasi dan berbagai upaya, imbuh Agus, bank sentral maupun pemerintah meyakini bahwa peningkatan risiko inflasi karena komponen administered prices akan dikompensasi dengan menjaga inflasi inti dan komponen harga pangan bergejolak atau volatile food. Cara yang akan ditempuh adalah mengupayakan pengendalian harga bahan-bahan pokok.

"Kita upayakan juga kebijakan administered prices akan diambil ketika yang lain terjaga," imbuh Agus. Selain itu, Agus pun menyatakan penyesuaian administered prices yang dilakukan pemerintah adalah guna melakukan refomasi. Hal ini terkait pengurangan subsidi yang dirasa kurang produktif dan dampaknya kepada inflasi pun hanya sementara.

"Ini komitmen lakukan reformasi, dan kami yakini ini adalah one time inflation. Kita komitmen menjaga agar inflasi sesuai dengan range 3 sampai 5 persen," ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com