JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (6/2/2017) akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri.
Dari luar negeri, sentimen pasar dipengaruhi oleh data neraca perdagangan dan komposisi ekspor impor serta tingkat inflasi di China dan negara Asia lainnya. Dari dalam negeri, sentimen IHSG akan dipengaruhi data produk domestik bruto (PDB), indeks keyakinan konsumen, cadangan devisa, dan tingkat penjualan eceran.
"Pergerakan positif IHSG diperkirakan akan menguat tertahan. Rentang pergerakan IHSG akan berada pada 5.250-5.400," kata Lanjar Nafi, analis dari Reliance Securities melalui keterangan tertulis, Senin.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AALI dengan support resistance 15.900-16.725, ASRI dengan support resistance 382-430 serta SMRA dengan support resistance 1.300-1.415.
Selain itu, layak dicermati juga BJBR dengan support resistance 2.240-2.600. INAF dengan support resistance 2.290-3.520, serta PWON dengan support resistance 560-615.
Mengakhiri pekan lalu, bursa Asia berbalik tertekan setelah the Fed optimistis terhadap kenaikan tarif akan dilakukan dalam waktu dekat, dipicu membaiknya data pengangguran.
Namun, IHSG masih cukup optimis dengan indeks sektor emiten komoditas mampu memimpin penguatan.
"Rencana regulator Bursa Efek Indonesia mengubah mekanisme transaksi sesi pre-closing dinilai sangat tepat guna menjaga transparansi dan efesiens trading yang seakan direspon positif investor," imbuh Lanjar.
Pada akhir pekan pun bursa Asia mayoritas masih cenderung tertekan di mana indeks Shanghai dibuka hari pertama setelah libur dengan pelemahan lebih dari 0,5 persen.
Sementara itu, IHSG melanjutkan penguatannnya dengan menguat 7,05 poin sebesar 0,13 persen di level 5.360,77 dengan volume yang relatif moderate. Indeks properti mampu menahan aksi jual pada emiten komoditas dengan menguat 0,6 persen.
"Aksi beli investor asing cukup tebal di level Rp 347,17 miliar. Sehingga, total capital inflow pada pekan lalu tercatat sebesar Rp 714,55 miliar," kata Lanjar.
Bursa Eropa pun dibuka cukup optimistis seiring meredanya penurunan dollar AS setelah merosot ke level terendah sejak bulan November dan data indeks kinerja sektor jasa di negara-negara Eropa rilis di atas ekpektasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.