Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Industri Makanan dan Minuman pada Tahun Ayam Api

Kompas.com - 07/02/2017, 12:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki tahun 2017 atau tahun Ayam Api dalam kalender Tionghoa, tantangan industri makanan dan minuman akan semakin beragam.

Oleh sebab itu, pemerintah sedianya harus selalu mendukung industri ini agar tetap bertumbuh karena hingga kuartal III 2016 lalu industri ini tumbuh dengan pesat.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam acara breakfast meeting industri makanan dan minuman di Kemenperin, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Apa saja tantangan bagi industri makanan dan minuman ke depan?

Pertama, sertifikasi halal. "Ini merupakan tantangan, tapi jangan sampai industri ini mengalami hambatan," papar Airlangga.

Kedua, selain sertifikasi halal, industri makanan dan minum juga menghadapi tantangan terkait kemasan produk yang ramah lingkungan.

"Salah satu juga yang menjadi konsen adalah mengenai packaging (kemasan) itu sendiri. Jadi ada kemasan yang ramah lingkungan dan yang tidak ramah lingkungan, tetapi bisa didaur ulang," lanjut dia.

Jika melihat kemasan produk industri makan dan minuman di Indonesia saat ini terbagi-bagi dalam bahan kemasan yang berbeda-beda, yakni mulai dari plastik, kertas, dan kaleng.

Menurut dia, kalau pengelolaan sampah baik, maka hal itu akan memudahkan industri. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum terbiasa melakukan pemisahan sampah dari tingkat konsumen. Sehingga, sampah plastik, alumunium, sampah kertas jadi satu.

"Padahal, kalau pemisahan sampah ini dilakukan, pasti pelaku industri dapat menyerap (daur ulang sampah)," ujar Airlangga.

Bertumbuh pesat

Menperin Airlangga Hartarto mengatakan, industri makanan dan minuman mengalami pertumbuhan cukup pesat hingga kuartal III 2016, dengan pertumbuhan sebesar 9,82 persen.

Angka tersebut melampaui pertumbuhan industri nasional sebesar 4,71 persen pada periode yang sama.

"Pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan masyarakat, tumbuhnya populasi kelas menengah yang disertai kecenderungan pola konsumsi masyarakat yang mengarah untuk mengonsumsi produk-produk pangan olahan," ujar Airlangga.

Dari data Kemenperin, industri makanan dan minuman juga menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 33,6 persen pada kuartal III 2016.

Sedangkan untuk nilai ekspor produk makanan dan minuman sepanjang 2016 mencapai 19 miliar dollar AS.

"Dapat dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan sampai dengan kuartal III 2016 sebesar Rp 24 triliun untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 1,6 miliar dollar AS," ungkapnya.

Kompas TV Menciptakan Pemilik Industri - Big Bang Show

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com