"Saya melihat Sri Mulyani, anak intelektual saya. Anda, cucu intelektual Habibie," kata pria lulusan studi teknik penerbangan di RWTH Aachen, Jerman itu sembari disambut tepuk tangan meriah.
Malam itu, Sri Mulyani memang mendampingi Habibie sepanjang acara. Kehadiran Habibie diharapkan mampu menjadi inspirasi alumni LPDP untuk mengabdi dan berkontribusi nyata membangun bangsa.
Bagi perempuan yang kerap disapa Ani itu, estafet pembangunan nasional kini berada di tangan generasi muda Indonesia.
Oleh karena itu, peran sekitar 16.000 alumni LPDP dinilai sangat penting untuk ambil bagian dalam melanjutkan estafet pembangunan nasional.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga sempat mengingatkan, alumni LPDP tidak boleh lagi mempertanyakan apa yang diberikan negara kepada mereka, sebab negara sudah memberikan segalanya melalui program beasiswa LPDP.
"Tapi bagi anda itu tidak berlaku karena sebelum anda bertanya, negara sudah memberikan untuk anda. Kini, saatnya anda membayar kembali," ucap perempuan kelahiran Lampung, 54 tahun silam itu.
Berkarya
Habibie membenarkan pernyataan Sri Mulyani. Apalagi, dana beasiswa LPDP merupakan hasil keringat rakyat Indonesia yang membayar pajak.
Sudah selayaknya, para alumni LPDP, yang disebut Habibie sebagai cucu intelektualnya, kembali dan ambil bagian dalam pembangunan nasional.
Ia sempat menceritakan kisah perjuangannya sekolah tinggi S1 dan S2 di luar negeri dengan biaya sendiri. Barulah saat jenjang S3 ia bisa mandiri karena bekerja sebagai asisten.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.