Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Angkutan Logistik Dinilai Tidak Efektif

Kompas.com - 08/02/2017, 18:02 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk logistik belum berdampak signifikan. Buktinya, biaya logistik di Indonesia masih terbilang mahal hingga kini.

Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Mashita mengatakan, saat ini subsidi untuk logistik dari pemerintah juga kurang tepat sasaran.

Misalnya, subsidi untuk kapal ternak yang diberikan ke PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) masih belum menurunkan harga daging sapi segar di bawah Rp 100.000 per kilogram (kg). Saat ini harga daging sapi masih berkisar Rp 120.000 per kg.

Menurut dia, subsidi pelayaran tol laut yang diberikan juga tidak berdampak permanen terhadap penurunan harga komoditas. Jika subsidinya dicabut, maka harga komoditas akan kembali melambung tinggi.

"Jadi subsidi yang diberikan hanya berdampak sementara, tidak menurunkan harga di daerah timur. Nah, daripada subsidi pelayaran, lebih baik perbaiki fasilitas di pelabuhan, alat beratnya dibagusin, swasta dan pemerintah tentu dapat menjadi lebih baik," ujar Zaldy dalam sebuah diskusi di Jakarta (8/2/2017).

Zaldy juga menilai pemberian subsidi tol udara sebesar Rp 300 miliar kurang tepat. Harusnya, kata dia, pemerintah memberikan subsidi untuk menghidupkan kembali Maskapai Merpati.

Nantinya Merpati dikhususkan untuk melayani kargo dalam program tol udara. Dengan demikian, biaya logistik bisa ditekan dan harga komoditas bisa turun.

"Kalau dikasih ke maskapai, subsidi habis, harga jadi mahal lagi. Akan tetapi, kalau dikasih ke BUMN seperti merpati yang dijadikan maskapai khusus untuk cargo, itu bisa berdampak pada harga yang murah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com