JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan lampu hijau kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia untuk turut berperan aktif sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Darmin mengatakan, dirinya memang menerima beberapa usulan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), salah satunya agar Eximbank Indonesia bisa ikut menyalurkan KUR. Secara prinsip, Darmin melihat lembaga pembiayaan seperti Eximbank Indonesia ini, walaupun sifatnya khusus (lex specialist), namun tetap bisa ikut menyalurkan KUR.
"Yang penting mengikuti prinsip kehati-hatian yang jelas," kata Darmin usai menghadiri acara Financial Close PLTU Tabalong, di Jakarta, Selasa malam (7/2/2017).
Selain itu, menurut Darmin, kondisi Eximbank Indonesia tergolong sehat. Buktinya kata dia, OJK memberikan rekomendasi agar Eximbank Indonesia atau LPEI bisa ikut menyalurkan KUR.
Sementara itu, ketika ditanya apakah pemerintah masih memiliki ruang fiskal untuk menambah subsidi bunga KUR dengan masuknya LPEI, mantan Gubernur Bank Indonesia itu optimistis hal tersebut masih bisa diupayakan.
"Kayaknya masih ada slot deh," ucap Darmin. Lantas, mengenai apakah LPEI bisa menjadi penyalur KUR tahun ini juga, Darmin menjawab singkat, "Ya kalau sudah diusulkan OJK, kenapa tidak?".
Sebelumnya Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK, Firdaus Djaelani mengatakan pihaknya mendorong agar LPEI menjadi penyalur KUR. Saat ini memang LPEI memiliki program kredit usaha rakyat berbasis ekspor atau KURBE dengan bunga sembilan persen.
Tetapi bunga ini, tanpa subsidi dari pemerintah. Sehingga dengan menjadi penyalur KUR, diharapkan lembaga ini bisa lebih banyak memberikan kredit ke usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kalau sekarang LPEI disuruh bersaing dengan produk KUR, ya enggak bisa. KUR ada subsidi bunganya," kata Firdaus.
Pelaksana Tugas Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif Eximbank Indonesia, Susiwijono Moegiarso mengakui, sejak beroperasi 2009 hingga 2016, kebutuhan pembiayaan tumbuh sangat tinggi, sebesar 42,2 persen per tahun.
Sepanjang 2016, total pembiayaan yang disalurkan mencapai sebesar Rp 88,48 triliun. Hanya 11,86 persen atau sekitar Rp 10,5 triliun saja yang mengalir ke segmen kecil dan menengah.
"Target 2017 ini, pembiayaan untuk usaha kecil dan menengah naik 41 persen (menjadi Rp 14,8 triliun). Cukup tinggi," kata Susiwijono, Selasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.