Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaruh Harapan Baru pada Jagung

Kompas.com - 09/02/2017, 15:37 WIB


KOMPAS.com - Ada harapan baru pada jagung sebagaimana pernah disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Seturut warta pada laman Kompas.com pada 19 September 2016. Kementerian Pertanian menjalin pola kemitraan dengan berbagai pihak mulai dari dinas pertanian provinsi, petani, perusahaan pakan ternak untuk memperkecil hingga menghentikan impor jagung.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan meningkatkan anggaran jagung melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2014. Pada tahun itu, anggaran jagung hanya Rp 100 miliar. Pada 2015, angka anggaran naik menjadi Rp 1,2 triliun. Lalu, pada 2016, anggaran ini menanjak menjadi Rp 2,1 triliun.

Mentan menjelaskan, pola kemitraan yang dilakukan antara perusahaan pakan ternak dan petani jagung telah berjalan ditahap pertama dengan luas lahan 724 ribu hektare lahan jagung di 29 provinsi dan ditargetkan akan mencapai produksi sekitar 3,5 juta ton jagung.

Mentan mengatakan, pada saat ini impor jagung telah turun signifikan hingga 60 persen. Sampai kini impor jagung sebanyak 800 ribu ton. Sedangkan, pada 2015, impor jagung mencapai 3,6 juta ton. Sekadar informasi, komoditas jagung merupakan pangan alternatif non-beras yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Karhutla

Sementara itu, catatan yang diterima Kompas.com dari Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, kemarin, menunjukkan bahwa program penanaman jagung sebagai upaya peningkatan kesejahteraaan petani mitra juga telah dilaksanakan. Program itu dilakukan di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Program tersebut juga menjadi bagian dari penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. "Disebut karhutla,"  kata Iwan Hendri, Social and Comodity Development PT Bumi Andalas Permai (BAP), perusahaan mitra APP Sinar Mas.

Lebih lanjut, program tersebut bertajuk Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Data BAP menunjukkan, sebanyak 20 persen lahan konsesi dari lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) perusahaan dikelola masyarakat Kecamatan Air Sugihan. Program ini juga dilakukan agar para petani bisa lebih mandiri dalam memanfaatkan tanaman kehidupan dan menghentikan aksi pembakaran lahan.

Beberapa kelompok Maju Tani yang mengikuti program DMPA pada 2016 adalah Kelompok Distrik Air Sugihan Desa Bukit Batu sebanyak 1 kelompok, Kelompok Maju Tani Distrik Simpang Heran Desa Banyu Biru (1 kelompok), Kelompok Maju Tani Distrik Desa Kampung Bagan Rame (4 kelompok), dan Kelompok Maju Tani Distrik Sungai Batang (4 kelompok). Jenis tanaman yang digunakan dalam program DMPA 2016 antara lain jagung.

Kelompok Distrik Air Sugihan Desa Bukit Batu yang terdiri dari 24 Kepala Keluarga (KK) awalnya hanya menggarap lahan pemberian pemerintah sebanyak 2 hektare. Namun, dengan adanya konsesi lahan dari PT.BAP, para petani bisa menanam jagung di lahan seluas 24 hektare. Lahan tersebut dibagi seluas 1 hektare untuk 1 orang anggota kelompok DMPA.

Penanaman bibit jagung dilakukan pada Mei 2016 dan dipanen pada September 2016 lalu sekitar 2,4 ton per hektare. Pada 2017 ini, kelompok Maju Tani juga sedang memetik hasil panen mereka. Nantinya, hasil panen dijual ke pengepul di desa mereka. "Kami bisa mendapatkan pemasukan tambahan dan lebih mandiri mengelola lahan garapan,"  kata Jamin, Ketua Kelompok Maju Tani Distrik Air Sugihan Desa Bukit Batu.

Jamin melanjutkan, pihaknya mendapatkan kemudahan dari program ini yakni bibit jagung, pupuk MPK, dan racun hama. Dalam satu hektare lahan, para petani menaburkan sekitar 15 kilogram bibit jagung. "Kami mendapat fasilitas traktor tangan dan kanal air," tutur Jamin.

Saat menjalankan program ini, Jamin bahkan bisa mengupah petani harian untuk menggarap lahan jagungnya. Terlebih saat musim panen, ada sekitar 10 orang petani harian yang membantunya memetik, mengumpulkan, dan menjual jagung ke pembeli. “Satu tahun bisa kita garap hingga tiga kali panen jagung. Untuk itu, bantuan ini sangat membantu petani untuk bisa lebih mandiri dan meningkatkan perekonomian warga,” pungkas Jamin.

KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA Upacara peresmian posko terpadu penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Desa Sungai Rambutan, Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (28/7/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com