Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melibatkan Peran SMK untuk Mendorong Daya Saing Industri

Kompas.com - 10/02/2017, 08:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ranah pendidikan di Indonesia saat ini tengah menjadi perhatian pemerintah. Sebab, sebagai negara dengan populasi mencapai 250 juta orang, diharapkan sektor pendidikan Indonesia mampu menciptakan tenaga kerja yang mandiri, handal, dan berdaya saing, terutama pada sektor industri.

Hal ini diperlukan, karena seiring dengan perkembangan teknologi dan juga pasar bebas di berbagai kawasan, faktor kompetensi tenaga kerja menjadi hal utama dalam menjaga daya saing ekonomi.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini kendala yang dihadapi sektor industri adalah faktor pendidikan tenaga kerja.

Bukan tanpa alasan, hingga saat ini 60 persen tenaga kerja industri sebagian bersarnya adalah lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Untuk itu, kini pemerintah tengah memulai program pendidikan vokasi bagi Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), pendidikan volasi digulirkan agar sistem pendidikan bisa sejalan dan cocok dengan kebutuhan industri.

"Kelemahan daya saing tenaga kerja kita karena mereka 60 persen lulusan SD dan SMP. Kita mau ubah seperti negara-negara dengan tenaga kerja terampil seperti Austria, Swiss, dan Jerman," ungkap Airlangga di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Kamis (8/2/2017).

Menurut Airlangga, di ketiga negara tersebut jenjang waktu belajar SMK dilakukan selama empat tahun, berbeda dari Indonesia yang hanya tiga tahun.

"Di sana SMK empat tahun, dan pada usia 16 tahun sudah magang, makanya terampil," paparnya.

Airlangga mengungkapkan, pengembangan sektor industri pda tiga negara tersebut dipengaruhi oleh keberhasilan pengembangan pendidikan vokasi, dengan itu diharapkan Indonesia agar segera menjalankan pendidikan vokasi.

"Kurikulum pendidikan vokasi di sana bukan dari Kementerian Pendidikannya, tetapi dari Kamar Dagang dan Industri mereka, atau dari industrinya langsung yang tentukan. Kita mau copy mereka dan kita nasionalkan, itu model sekolah vokasi yang kita dorong," jelasnya.

Sementara itu, pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia telah digulirkan dari akhir tahun 2016 lalu.

Pada tahun ini, Menperin telah mengeluarkan regulasi yang mengatur tentang pengembangan pendidikan vokasi yaitu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.

(Baca: Cetak SDM Industri, Kemenperin Fokuskan Pendidikan Vokasi)

Ditargetkan pada 2019 nanti akan tercipta satu juta tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing.

"Caranya kerja sama dengan industri, industri pegang masing-masing lima SMK misalnya. Polanya sebagian teori di kelas, separuh lagi praktik di industri," tegas Airlangga.

Untuk tahap awal, Kemenperin sudah menciptakan prototype program pendidikan vokasi melalui kerja sama dengan PT Petrokimia Gresik, PT Astra Honda Motor, dan PT Polytama Propindo dan sejumlah SMK disekitar lokasi kawasan industri maupun pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com