Pada bulan Februari ini Kementan kembali menghidupkan TTI yang seakan mati suri dalam menjaga kestabilan harga pangan.
Untuk wilayah Jakarta telah disiapkan 22 TTI yang menjual bahan pangan pokok seperi beras, gula pasir, cabai, hingga daging sapi.
Menurut Mentan, Jakarta menjadi barometer harga pangan di Indonesia, maka diperlukan jumlah TTI yang lebih banyak dan merata di sejumlah wilayah Ibu Kota.
TTI vs Bulog
Pengamat Pertanian IPB Dwi Andreas mengatakan, daripada menjalankan program baru seperti TTI yang efektivitasnya diragukan, lebih baik menguatkan peranan Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Kalau TTI sebagai langkah dalam emergency ya sah-sah saja, tetapi berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi, mengapa tidak sebaiknya menguatkan Bulog," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (9/2/2017).
Menurut dia, guna pengendalian harga dan pasokan pangan dipasaran lebih baik mengerahkan yang selama ini sudah ada infrastrukturnya seperti Bulog.
Dari berbagai persoalan terkait lonjakan harga cabai, menurut dia, semata-mata bukanlah faktor alam sebagai faktor utama.
Sebab, ternyata ada masalah seperti rantai pasok, tata niaga pasar, hingga dugaan praktik-praktik nakal oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang merangkum kenaikan harga cabai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.