Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Optimistis Tumbuh 8,7 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 13/02/2017, 14:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat tumbuh 8,7 persen pada tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menuturkan, selain karena perekonomian yang diperkirakan lebih baik tahun ini, emiten berkode GIAA itu juga akan melakukan ekspansi bisnis baik di domestik maupun pasar internasional.

Arif mengatakan, untuk menguasai ceruk pasar domestik baik di kelas reguler maupun low-cost, Garuda Indonesia akan mendatangkan sembilan unit pesawat.

Arif menambahkan, sembilan pesawat akan didatangkan pada kuartal III dan kuartal IV.

"Sembilan pesawat tersebut yaitu lima pesawat Airbus 320, tiga pesawat ATR, dan satu pesawat Boeing 737 Max," kata Arif di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Lima pesawat Airbus 320 tersebut akan menambah kapasitas dari anak usaha PT Citilink Indonesia dalam dominasi pasar domestik. Sehingga diharapkan Citilink pada tahun ini akan tumbuh double digit hingga 20 persen.

Sementara itu, tiga pesawat ATR akan digunakan untuk menambah pesawat pengumpan (feeder) di wilayah timur Indonesia. Garuda Indonesia berharap Maluku dan Papua akan menjadi basis wilayah timur Indonesia ke depan.

"Satu pesawat Boeing 737 Max itu untuk peremajaan armada Garuda Indonesia yang sebelumnya untuk narrow body itu memakai Boeing 737-800 Next Generation. Jadi tahun ini adalah tahun awal kami melakukan regenerasi terhadap peralatan pesawat," kata Arif.

Arif enggan menyebutkan berapa dana yang dikucurkan untuk mendatangkan sembilan pesawat itu. Namun ia hanya mengatakan biaya yang dikeluarkan hanya masuk pos operational expendicture (OPEX) dan bukannya capital expendicture (CAPEX).

"Jadi sembilan pesawat yang operating list itu menjadi basis Garuda Indonesia untuk tumbuh 8,7 persen tahun ini," ucap Arif.

Adapun untuk ekspansi bisnis internasional, Arif mengatakan pihaknya akan memperluas pangsa pasar ke China dan Timur Tengah.

Selain itu, anak usaha PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia juga berencana akan melantai di bursa pada tahun ini. Rencananya dengan pelepasan 20 persen saham GMF ke publik, kapasitas untuk pengembangan non-organik menjadi lebih besar.

Arif menuturkan, kemungkinan bengkel pesawat ini akan melakukan joint venture atau akuisisi bengkel pesawat lain.

Kompas TV Garuda dan Citilink Tambah Jumlah Penerbangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com