Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maaf... Tanpa Konten yang Bagus, "Iklan Digital" Anda Ditinggalkan!

Kompas.com - 17/02/2017, 20:09 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Teknik pemasaran menggunakan media elektronik atau digital marketing sekarang semakin beragam bentuknya. Mulai dari situs web, media sosial, hingga native advertising terus mewarnai perkembangannya sebagai sarana pemasaran.

"Semakin hari semakin meningkat. Banyak perusahaan berpindah dari media tradisional (iklan televisi atau banner) ke digital karena dianggap sebagai sarana paling efektif dalam segi biaya," ujar Chief Marketing Officer (CMO) AXA Indonesia, Colin McDougall, di acara 'GetCRAFT Jakarta Content Marketing MeetUp', Selasa (7/2/2017) lalu.

Efektifnya konsep digital sebagai media pemasaran juga diakui oleh Penasihat Teknis IPG Mediabrands, Pradeep Harikrishnan. Dia mengatakan, sebagian besar perusahaan di Indonesia umumnya menghabiskan 10 hingga 15 persen dari total anggaran pemasaran mereka lewat saluran digital.

Walaupun begitu, lanjut Pradeep, marketers atau tim pemasaran sebaiknya melakukan pertimbangan secara matang dalam memilih sarana pemasaran agar target penjualan dapat tercapai. Dua orang CMO di acara MeetUp tersebut sepakat bahwa salah satu cara memilih media paling tepat adalah dengan melakukan perhitungan.

Pengukuran di level mikro, seperti click through rate atau jumlah klik pada iklan, jumlah kunjungan ke situs web, atau impressions (banyaknya jumlah iklan terdeteksi oleh pengunjung situs web), dapat menunjukkan efektif dan tidaknya sebuah saluran pemasaran.

Target audiens pun perlu menjadi pertimbangan dalam memilih media pemasaran. Menurut Corporate Marketing and Online Business Director Samsung Electronics, Jo Semidang, saluran digital, terutama media sosial, cocok untuk menarik pasar anak muda. Sementara itu, bagi masyarakat yang sudah lebih dewasa, media tradisional seperti iklan di televisi masih lebih efektif.

Native advertising

Customer experience atau pengalaman pelanggan menjadi salah satu jurus yang harus diperhatikan tim pemasaran dalam dunia pemasaran secara keseluruhan. McDougall menekankan bahwa tim pemasaran atau bahkan seluruh karyawan, perlu mendekatkan diri kepada pelanggan.

"Coba pahami apa kebutuhan dan tuntutan para pelanggan. Tanya pendapat mereka melalui survei atau media sosial," ucap McDougall.

Setelah mendengar kebutuhan atau masalah pelanggan, lanjut Colin, karyawan perlu berusaha menyelesaikan masalah atau mencari cara untuk memenuhi tuntutan pelanggan itu. Dengan begitu, konsumen akan merasa memiliki pengalaman menyenangkan dengan perusahaan.

Satu hal lain yang tak kalah penting diperhatikan dalam digital marketing adalah konten, terutama bila menggunakan media native advertising. Sebab, menurut Jo, kecenderungan masyarakat saat ini hanya membaca hal-hal menarik dan dianggap penting bagi mereka. Di luar itu, jangan harap mendapatkan perhatian pembaca.

"Saya melihat dunia digital marketing itu seperti sungai. Sesuatu yang ada di dalamnya sangat mudah untuk hilang. Jika marketers tidak memasukkan konten yang benar-benar bagus, maka iklan itu akan tenggelam begitu saja," kata Jo.

Selain itu, umumnya sekarang masyarakat lebih memilih membaca tulisan yang mengangkat isu tertentu, dibandingkan artikel berisi ulasan produk saja. Karena itu, mengenal dan memahami target audiens menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pemasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com