Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Merah Masih Sulit Ditekan

Kompas.com - 19/02/2017, 11:43 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai khususnya cabai rawit merah masih sulit ditekan, seperti saat ini harga cabai rawit merah di berbagai daerah masih diatas Rp 100.000 per kilogram.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PHIPS), harga cabai di wilayah pulau Jawa, Kalimantan, dan sebagian Sumatera masih stabil di harga tinggi.

Seperti di Jakarta harga cabai rawit merah Rp 145.000 per kilogram, Banten Rp 141.000 per kilogram, Jawa Barat Rp 138.000 per kilogram, Jawa Tengah dan Timur Rp 125.000 per kilogram. Sedangkan di Kalimantan Selatan Rp 122.000 per kilogram, Kalimantan Barat Rp 126.000 per kilogram, Kalimantan Tengah Rp 133.000 per kilogram dan Sumatera Selatan Rp 130.000 per kilogram.

"Harga cabai ini masih sulit untuk ditaklukan, harga cabai masih Rp 140.000 per kilogram, tertinggi di Dki Jakarta masih Rp 160.000 per kilogram yang rawit merah," ujar Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri kepada Kompas.com, Minggu (19/2/2017).

Menurutnya, harga cabai rawit merah masih dapat ditekan bila ada sinergitas antara pemerintah, pedagang, dan juga petani.

"Rawit merah ini bisa ditekan harganya, selama kita mau bekerja bersama-sama," ungkapnya.

Mansuri menegaskan, tanpa ada sinergitas harga cabai rawit merah masih sulit diturunkan dan jika dibiarkan akan tetap tinggi harganya. "Ini agak sulit jika dibiarkan saja akan tetap seperti ini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com