Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Freeport 90 Persen Berasal dari Perusahaan Besar di AS

Kompas.com - 20/02/2017, 13:14 WIB
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com - Freeport McMoran yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) 90 persen pemegang sahamnya adalah perusahaan-perusahaan besar di negeri Paman Sam.

Hal tersebut disampaikan CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson saat menyambangi Indonesia untuk memberikan keterangannya terkait gejolak yang tengah dialami PT Freeport Indonesia (PTFI).

Adkerson mengatakan, isu apapun yang menerpa PTFI akan sangat memberikan pengaruh besar ke keputusan investasi para investor besar di AS.

"Sebanyak 90 persen investor Freeport McMoran berasal dari perusahaan-perusahaan besar di AS. Apapun yang terjadi di sini (PTFI) akan menjadi perhatian pemerintah AS," kata Adkerson di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Maka dari itu, terkait permasalahan yang tengah dihadapi PTFI, sebagai induk usaha yang bermarkas di AS, pihaknya berharap agara pemerintah Indonesia memberikan peraturan yang tidak merugikan bagi kedua belah pihak.

"Saya yakin pemerintah Indonesia akan memberikan perlakuan yang adil. Adanya kerja sama yang baik dari pemerintah Indonesia ke Freeport akan baik juga bagi kami," terang Adkerson.

Sekadar informasi, PT Freeport Indonesia (PTFI) tetap belum berkeinginan melepaskan status Kontrak Karya (KK). Sebab, ada beberapa hal penting bagi PTFI yang tercantum dalam KK.

Pemerintah memang telah memberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) namun menurut Richard, pihaknya masih tidak bisa lepas dari perjanjian yang ada dalam Kontrak Karya.

Adkerson menyebut, dalam KK terdapat kepastian fiskal dan juga hukum yang tidak bisa ditinggalkan. Menurutnya, kepastian fiskal menjadi penting dalam melakukan investasi jangka panjang dalam jumlah besar.

Hingga saat ini, pihak Freeport masih terus berunding dengan pemerintah. Saat ini posisinya pemerintah tetap bersikukuh untuk melepaskan kontrak karya dan beralih ke IUPK.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+