Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Buka Kafe? Catat Langkah-langkah Ini

Kompas.com - 21/02/2017, 08:09 WIB

Selain mengamankan pasokan, pengelolaan persediaan juga patut disiapkan. Apalagi, pengelolaan untuk stok kopi.

Jika melakukan proses roasting sendiri, ada baiknya membatasi waktu penyimpanan biji kopi yang telah dimasak. "Waktu penyimpanan dua bulan. Kalau lewat dari itu, akan saya ganti karena rasanya pasti berbeda dengan rasa saat di-roasting," tutur Toba.

Jika menyajikan kopi sebagai sajian utama, maka bahan minuman lain yang biasanya ada seperti gula ataupun susu. Untuk kedua bahan ini, tentu tidak sulit mencari pemasok ataupun mengelolanya. Harga bisa jadi pertimbangan utama saat memilih pemasok.

Untuk memastikan pengelolaan stok lebih teratur, ada baiknya menggunakan aplikasi komputer, seperti yang dilakukan Maraca. Aplikasi memungkinkan catatan keluar masuk stok menjadi lebih rapi. Anda juga bisa menggunakan jejak rekam penggunaan stok dalam menentukan kapan harus berbelanja.

Pekerja

Jika ingin memulai kafe dari awal, tak perlu merekrut pekerja hingga belasan orang. Yan menuturkan, jumlah pegawai di tiap gerainya masing-masing dua orang. Catatan saja, kafe milik Yan beroperasi dari jam 4 sore sampai jam 12 malam.

Dua pegawai itu punya tugas yang berbeda. Satu mengurus kopi dan satu lagi khusus makanan.

Sedangkan Toba dan Irene merekrut empat orang. Dua berperan sebagai barrista dan sisanya bertugas di dapur.

Keduanya juga kerap turun membantu kegiatan operasional di Torent yang buka dari jam 11 siang sampai pukul 12 malam selama Senin-Kamis dan jam 11 siang - pukul 1 pagi di masa weekend.

Sedangkan Maraca menggunakan tiga orang karyawan yang seluruhnya bertugas, ya menjadi barista, ya juga menjadi pelayan.

 Lokasi

Seperti kebanyakan tempat usaha lain, tentu lokasi yang paling ideal bagi kafe adalah lokasi yang berada dalam pandangan mata dan jangkauan kaki banyak orang. Jika berada di pusat keramaian, seperti mal, tentu lebih baik lagi.

Namun memang, lokasi seperti itu bisa jadi berada di luar jangkauan para pebisnis pemula. Bimo menuturkan untuk mendapat lokasi di pinggir jalan raya Bogor, Maraca butuh investasi awal hingga Rp 100 juta.

Selain untuk mengontrak tempat, investasi itu juga terpakai untuk kegiatan renovasi.

Sedang Toba dan Irine butuh waktu hingga delapan bulan untuk mendapatkan lokasi yang ideal bagi Torent. "Lokasi itu sesuai dengan bujet kami, lahan parkirnya enak, di jalan utama. Dan ada banyak tempat keramaian, pasar, sekolah, kantor, universitas," tutur dia.

Sedang Yan tak terlalu banyak pusing saat memilih lokasi kedua kafe keduanya, di Kalimalang. "Saya pilih lokasi itu karena tempat teman dan sewanya murah. Memang, di sana cuma baru ada kafe kami. Itu memang lebih seperti toko kecil," tutur dia. (Merlinda Riska, Muhammad Fahmi Alby)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com