JAKARTA, KOMPAS.com - Induk PT Freeport Indonesia yang berbasis di Arizona AS, Freeport McMoran Inc masih terbelit utang sebesar total 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 212,8 triliun di akhir 2016.
Dalam materi yang disampaikan kepada investor beberapa waktu lalu, utang tersebut berasal dari kegagalan perusahaan dalam menjalankan bisnis migas. Harga minyak yang lesu membuat investasi besar-besaran yang dikeluarkan Freeport tidak menuai hasil.
Namun, jumlah utang tersebut turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 20,4 miliar dollar AS seiring dengan langkah Freeport menjual aset-asetnya, utamanya di sektor migas.
"Kami akan fokus untuk menjadi perusahaan tambang tembaga terdepan," tulis manajemen Freeport beberapa waktu lalu.
Krisis utang yang menimpa Freeport bisa dilacak saat perusahaan itu melakukan akuisisi perusahaan migas pada 2012, termasuk pembelian McMoRan Exploration. Aksi korporasi ini membuat perusahaan yang berbasis di Phoenix Arizona AS tersebut kembali menjadi perusahaan produsen energi.
Akan tetapi, harga minyak yang terus merosot membuat investasi Freeport di sektor migas tak membuahkan hasil. Alih-alih untung, para pemegang saham perusahaan ini marah karena perusahaan tidak fokus pada bisnis tambangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.