Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nielsen: Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Turun di Kuartal IV 2016

Kompas.com - 22/02/2017, 08:24 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei terbaru Nielsen dalam Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intention menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia tercatat turun dari 122 di kuartal III 2016 menjadi 120 pada kuartal IV 2016.

Meskipun  turun dua poin, Indonesia masih berada dalam urutan teratas lima negara teroptimis di dunia setelah India (136), Filipina (132), dan Amerika Serikat (123), dan berada di atas Vietnam (112).

Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions dilaksanakan pada 31 Oktober – 18 November 2016 dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen online di 63 negara.

Meskipun metode survei online dapat menjangkau skala yang besar secara global, survei ini hanya memberikan perspektif dari kebiasaan pengguna internet, bukan populasi total.  

Menurut hasil survei, penyebab turunnya Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia dipengaruhi oleh dua indikator yang mengalami penurunan.

"Dua indikator tersebut yaitu optimisme mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan mendatang dan keinginan berbelanja dalam 12 bulan mendatang," ujar Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia, melalui siaran pers ke Kompas.com.

Dia menerangkan, optimisme mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan mendatang memiliki skor 81. Skor ini turun tiga poin dibandingkan dengan kuartal III 2016.

Sedangkan indikator keinginan berbelanja dalam 12 bulan mendatang memiliki skor 59. Skor ini turun satu poin dari kuartal sebelumnya.

"Sementara itu optimisme mengenai prospek lapangan kerja dalam 12 bulan mendatang stabil di skor 68 sejak kuartal III 2016," lanjut Agus.

Dok. Nielsen Survei Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Kuartal IV 2016 oleh Nielsen

Global

Di tingkat global, keyakinan konsumen Amerika Serikat meningkat tinggi, yaitu sebesar 17 poin dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan indeks menjadi 123.  

Hal ini tampaknya didorong oleh terus bertumbuhnya ekonomi dan lapangan pekerjaan di AS serta selesainya putaran pemilihan presiden di periode tersebut.

Di wilayah Eropa, selama 2016 Indeks Keyakinan Konsumen meningkat di 26 dari 34 negara.

Sebanyak 10 dari 14 negara di wilayah Asia Pasifik juga menutup 2016 dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada saat awal tahun.

Di Asia Pasifik, negara India, Filipina dan Indonesia masih berada di peringkat teratas negara paling optimistis.

Brazil menjadi negara utama yang mendorong meningkatnya optimisme konsumen di wilayah Amerika Latin dengan peningkatan 11 poin selama 2016.  

Wilayah Afrika dan Timur Tengah justru mengalami penurunan Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 5 poin sepanjang tahun 2016.

Ini didorong oleh Mesir dan Arab Saudi yang penurunan angka indeksnya mencapai dua digit.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com