JAKARTA, KOMPAS.com — Jika dibuatkan survei untuk mendapatkan hasil persentase yang valid, orang yang baru saja berniat untuk berinvestasi properti pasti akan merasa terlambat dan sedikit menyesal ketimbang orang yang sudah lama memilih untuk menyisihkan uangnya untuk memiliki properti.
Asumsi ini didapatkan dari beberapa pengembang properti menengah yang diwawancarai. Mereka menyebutkan, pembeli rumah pada usia di bawah 25 tahun sangat sedikit jika dibandingkan dengan pembeli rumah yang umurnya jauh di atas itu.
(Baca: Ini Risiko-risiko KPR Tanpa Uang Muka)
Hal ini sangat berkaitan dengan kesadaran orang itu sendiri mengenai pentingnya investasi dalam bidang properti.
Dalam bisnis properti, akan sangat jarang sekali dijumpai kerugian. Hal ini bisa dibuktikan dengan bertanya langsung kepada orang yang sudah lama menggeluti bisnis yang satu ini.
Ada banyak sekali tips yang tersedia dalam media cetak maupun situs-situs di internet yang membahas tentang bagaimana cara berinvestasi yang menguntungkan pada bidang properti.
Pertanyaan yang sering muncul dan membuat bingung calon investor adalah "lebih untung mana sih, membeli rumah dengan KPR atau cash?"
Kedua pilihan ini biasanya akan Anda hadapi ketika ingin membeli sebuah properti. Sebelum menentukan mana sebenarnya yang lebih menguntungkan, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa saja kekurangan dan kelebihan dari membeli properti dengan kedua instrumen di atas.
1. Membeli rumah secara KPR
KPR adalah kepanjangan dari kredit pemilikan rumah. Hal ini berarti sewaktu ingin membeli properti, Anda akan melakukan pembayaran dengan kredit. Dengan itu, Anda akan melakukan proses cicilan properti yang dibeli. Besarnya cicilan yang dibayarkan per bulannya biasanya bergantung pada besarnya DP yang diberikan di awal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.