JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan Raja Salman ke Tanah Air menjadi buah bibir sepekan terakhir. Sambutan yang begitu mewah, meskipun sebagian kebutuhan sang raja dibawa sendiri dari negara asal, menunjukkan betapa Pemerintah Indonesia sangat berharap ada investasi dalam jumlah fantastis yang dibawa serta.
Lumrah, pemerintah berharap lawatan sang raja kali ini akan mendatangkan investasi yang cukup besar. Sebab, jika dibandingkan dengan negara-negara kaya minyak lainnya, realisasi investasi Arab Saudi sepanjang tahun lalu relatif masih sangat rendah.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi produsen minyak asal Timur Tengah itu tercatat hanya sekitar 900.000 dollar AS. Jika dihitung dengan asumsi kurs 13.300, maka investasinya hanya sekitar Rp 11,97 miliar.
Realisasi investasi ini menempatkan Arab Saudi pada urutan ke-57 dari 121 negara yang menanamkan modal ke Indonesia, yang masuk melalui BKPM.
Adapun investasi Arab Saudi yang masuk melalui pasar modal, tidak ada data yang solid. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio kepada Kompas.com pada Minggu (26/2/2017) menuturkan, dana asing keluar masuk bursa sehingga sulit diidentifikasi total nominalnya.
Selain itu, investor asing menaruh atau mencabut dananya dari pasar modal diwakili oleh kustodian.
"Agak sulit (melacak investasi berdasarkan negara asal) karena kan investasi di bursa pakai kustodian. Jadi, si pemegang saham masuknya nama kustodian," kata Tito.
Investasi Arab Saudi rendah
Kembali ke data BKPM, realisasi investasi sebesar Rp 11,97 miliar tahun lalu itu digunakan dalam pengerjaan 44 proyek. Pencapaian investasi Arab Saudi ini pun masih jauh di bawah negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC.
Dibandingkan Irak, misalnya, produsen minyak kedua terbesar setelah Arab Saudi itu realisasi investasinya pada tahun lalu justru mencapai 2,7 juta dollar AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.