Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona TV sebagai Tempat Beriklan Belum Pudar, Saham TV Kinclong

Kompas.com - 27/02/2017, 15:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Emiten berkode MNCN ini juga menjadi salah satu yang layak untuk dibeli menurut Bahana Sekuritas. Sebab, harganya murah tetapi proyeksi pendapatannya cukup tinggi.

Henry menuturkan, hubungan baik antara sang pemilik Hary Tanoesoedibjo dengan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump membuka peluang adanya gebrakan baru yang bisa dibawa ke grup MNC Media dengan perusahaan media AS.

"Bahana merekomendasikan beli untuk saham MNCN dengan target harga di 2.200 per lembar, dari posisi saat ini 1.500 per lembar," imbuh Henry.

Visi Media Asia

Emiten dengan ticker VIVA ini masih berkutat dengan utang yang belum rampung sejak 2014. Besar utangnya sekitar 200 juta dollar AS, dan timbul saat TV One dan ANTV memegang hak siaran piala dunia.

Keuntungan VIVA masih harus dipakai untuk membayar utang dan bunga yang cukup besar, sekitar 16-20 persen.

Belum lagi dengan pelemahan kurs. Henry mengatakan, salah satu yang menjadi penopang VIVA adalah keberadaan drama India yang disiarkan ANTV, karena respons penonton cukup positif.

"Tak heran kalau ANTV menayangkan drama India dari siang hingga malam hari. Padahal sebelumnya ditayangkan dari sore hingga malam hari," imbuh Henry.

Dengan masih beratnya cash flow, Bahana Sekuritas merekomendasikan 'reduce' untuk saham VIVA dengan target 230 per lembar, dari saat ini 300 per lembar.

Namun, jika perusahaan bisa melakukan refinancing utang di suku bunga yang baik, maka harga sahamnya bisa naik ke level 600 per lembar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com