Abd Allah H Al-Turayqi dan Hafidz Wahbah pada 1959 pun menjadi dua orang pertama asli Arab Saudi yang menjadi bagian dari board of directors Aramco. Pada tahun ini pula, Aramco untuk kali pertama mengirimkan pekerja lokal untuk belajar di perguruan tinggi di AS.
Perkembangan bisnis produsen minyak raksasa negara-negara Teluk sangat fantastis. Pada 1960 pun sebuah kartel minyak bernama OPEC didirikan. Pendirinya antara lain Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela.
Di tahun-tahun berikutnya, produksi Aramco makin melejit. Pada 1961 Aramco bahkan sudah mulai mengekspor liquid petroleum gas (LPG). Dan pada 1962, produksi minyak mentahnya tembus 5 juta bph.
Nasionalisasi Aramco
Pemerintah Arab Saudi secara perlahan melakukan nasionalisasi atas Aramco. Dimulai pada 1973, dengan mengambil hak partisipasi (participating interest) sebesar 25 persen. Pemerintah Arab Saudi meningkatkan kepemilikan pada tahun berikutnya menjadi 60 persen.
Produksi Aramco terus meningkat, hingga pada 1976 menyentuh 3 miliar barel dalam setahun. Hari bersejarah itu tiba, ketika pemerintah Arab Saudi memutuskan nasionalisasi penuh 100 persen atas hak konsesi, produksi, dan fasilitas Aramco, pada 1980.
Pada 1988, tepatnya bulan November disepakatilah pembentukan BUMN baru bernama Saudi Aramco, kepanjangan dari Saudi Arabian Oil Company.
Di era 2000-an ke atas, saat booming komoditas produksi Saudi Aramco mencapai 12 juta bph. Pencapaian ini menempatkan Arab Saudi sebagai penguasa 15 persen dari total permintaan minyak global.
Saudi Aramco pun terus melakukan ekspansi bisnis. Tak hanya di fosil, mereka juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (solar power). Bisnis memang tak memandang ras, suku, dan agama. Ekspansi Saudi Aramco merambah sampai ke China.
Bersama Sinopec, China, mereka membuat join venture bernama Yanbu Aramco Sinopec Refining Company (Yasref), pada 2012. Perusahaan patungan ini membangun sebuah proyek kilang berkapasitas 400.000 bph di Yanbu, di sekitar Laut Merah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.