JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal industri kecil dan menengah (IKM) Gati Wibawaningsih menyampaikan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah memacu industri perhiasan dalam negeri dengan memberikan fasilitas dan dukungan akses pasar melalui program e-smart IKM.
Selain itu, juga ada fasilitas pendampingan tenaga ahli desainer produk perhiasan untuk peningkatan kualitas dan desain, serta pameran produk perhiasan baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami juga memberikan program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM dalam rangka mendukung teknologi produk perhiasan, serta pendaftaran Hak Kekayaan Atas Intelektual (HAKI),” ujar Gati melalui keterangan resmi, Senin (27/2/2017).
Gati berharap, berbagai program dan kebijakan pemerintah tersebut dapat didukung oleh seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai kegiatan kreatif dan produktif sehingga dapat menghasilkan produk perhiasan yang bernilai tambah tinggi.
Berdasarkan studi Euromonitor International, industri perhiasan di Indonesia pada 2016 tumbuh sekitar 13 persen dengan nilai transaksi mencapai Rp 21 triliun.
Sekitar 59 persen total nilai pasar perhiasan tahun lalu berupa emas, 18 persen perak, dan 14 persen kombinasi logam lainnya.
"Pada tahun ini, industri perhiasan nasional diproyeksikan tumbuh sebesar 15 sampai 20 persen," pungkas Gati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.