JAKARTA, KOMPAS.com - Dari tujuh kelompok pengeluaran penyumbang inflasi, hanya bahan makanan yang deflasi pada Februari 2017. Angka deflasinya mencapai minus 0,31 persen, atau berkontribusi minus 0,09 persen terhadap inflasi.
Padahal pada Februari lalu, cuaca relatif buruk dengan curah hujan yang tinggi. Selain itu, bencana banjir juga terjadi di sejumlah daerah.
"Namun dari data yang kami kumpulkan selama Februari, kenaikan harga komoditas pangan sangat terkendali," ujar Kepala BPS Suharyanto, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Menurutnya, terjaganya harga pangan selama Februari merupakan hasil upaya pemerintah dan Bank Indonesia menjaga lagu inflasi. Di antaranya yakni penguatan infrastuktur logistik pangan dan membuat sistem data lalu lintas barang.
Kerja sama pemerintah dan BI dinilai sangat sentral untuk menjaga laju inflasi dari harga pangan. Apalagi pada Maret nanti pemerintah berencana menaikan tarif listrik.
Bila harga pangan melonjak, maka angka inflasi bisa terkerek naik lebih tinggi. Harga pangan yang harus terus diperhatikan adalah harga pangan yang mudah busuk misalnya cabai.
Pada Februari lalu, meski sebagian besar harga pangan turun, harga cabai rawit dan bawang merah justru naik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.