Kisah sukses akan menjadi milik mereka yang menyatukan semua potensi ini untuk menciptakan wawasan yang dapat diterapkan dan melengkapi diri mereka dengan sistem yang responsif terhadap fleksibilitas ketika dibutuhkan.
Agar dapat berinovasi dengan sukses, Webster menyarankan perusahaan harus fokus pada tiga area utama untuk transformasi digital mereka.
1. Libatkan karyawan Anda
Di banyak negara, jumlah tenaga kerja milenial telah melebihi Gen X dan Boomer dan pada 2020, jumlah mereka akan mendominasi setengah dari tenaga kerja global. Pada 2025, mereka akan mendominasi tiga perempat tenaga kerja di Australia.
Untuk menarik minat generasi yang pintar ini, perusahaan harus memberdayakan mereka dengan perangkat yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mereka menginginkan pengalaman yang mereka dapat sebagai pelanggan untuk diaplikasikan dalam pekerjaan.
2. Mendukung Inovasi
Tidak ada gunanya membuat permukaan baru diatas bingkai yang tidak dibangun untuk mendukungnya dan ini lebih dari sekedar menjalankan fungsi cloud dan mobile.
Peran TI perusahaan berubah, menjadi lebih fokus pada bisnis, dengan para pempimpin TI yang berusaha untuk menjadi lebih strategis.
Namun, permintaan untuk data center makin meningkat. Seiring dengan bertambahnya kapasitas storage, keinginan kami untuk mengoleksi data dan memprosesnya untuk memperoleh wawasan juga meningkat.
Dunia digital tumbuh dua kali lipat setiap tahun dan akan meraih 44 zettabytes pada 2020. TI harus mengelola permintaan untuk sistem ini dan menghemat biaya tanpa mempengaruhi kinerja secara negatif.
3. Mengubah Bagaimana Mendefinisikan Proteksi Data
Tentu saja Anda tidak dapat mengubah peraturan permainan dan berharap keamanan untuk mengimbanginya secara otomatis. Cara kami menyimpan dan mengakses informasi telah berubah, demikian pula dengan ancaman.
Dengan informasi yang dapat diakses dari berbagai lokasi dan perangkat, dan data yang bergerak antara publik, pribadi dan lingkungan hybrid cloud, strategi keamanan perlu diubah.
Menurut survei Vanson Bourne terhadap para pengambil keputusan TI, sekitar setengah dari perusahaan percaya data mereka di cloud tidak terlindungi. Selain itu, hanya 20 persen yakin solusi proteksi data mereka dapat mengimbangi kecepatan dan kemampuan flash array.