Teknologi Masa Kini dan Masa Depan
Menjawab pilar-pilar transformasi digital tersebut, para pemimpin bisnis di Indonesia menyebutkan lima teknologi yang mereka rasa mampu mendorong proses transformasi digital organisasi dalam 12-18 bulan ke depan.
Pertama, Internet of Things (IoT). Jaringan sensor yang diintegrasikan ke dalam perangkat agar dapat mengumpulkan atau mengendalikan data dari jauh, seperti gedung pintar, mobil pintar, dan perangkat rumah pintar;
Kedua, teknologi Wearable. Teknologi elektronik dan komputasi canggih yang diintegrasikan ke dalam pakaian, perangkat, atau tubuh, seperti jam tangan pintar;
Ketiga, artificial intelligence. Mesin-mesin atau peranti lunak cerdas yang sanggup belajar dan melakukan berbagai tugas secara independen, seperti robot, chatbots, dan mobil yang bisa berjalan sendiri;
Keempat, komputasi kuantum. Komputer masa depan yang menggunakan sistem komputasi berbeda untuk menyelesaikan persamaan data dengan lebih cepat;
Kelima, virtual/augmented/mixed reality. Teknologi yang menggabungkan dunia maya dan dunia nyata ke dalam pengalaman yang tak terlupakan.
Hambatan Transformasi Digital di Asia Pasifik
Meskipun transformasi digital akan membawa manfaat yang signifikan bagi organisasi maupun karyawan, proses menuju transformasi digital di Indonesia masih cenderung lambat. Ada lima hambatan transformasi digital terbesar menurut para pemimpin bisnis.
Jika diurutkan, masalahnya yakni masalah keamanan dan serangan siber, kurangnya tenaga kerja yang memiliki keahlian digital, tidak adanya mitra teknologi yang tepat.
Masalah lain yakni tidak pastinya lingkungan ekonomi serta kurangnya kebijakan pemerintah dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung