Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Investasi Reksa Dana untuk memiliki Rumah Pertama

Kompas.com - 06/03/2017, 08:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Apakah asumsi di atas tidak memperhitungkan kenaikan tiap tahunnya? Bukankah harga rumah naik setiap tahun?

Logikanya memang demikian, tapi pada kenyataannya kenaikan rumah juga harus diikuti daya beli, permintaan – penawaran, kewajaran harga dan siklus bisnis.

Tidak tertutup juga harga properti menurun walaupun “dibungkus” tidak dalam bentuk penurunan harga tapi cashback dan promo dalam berbagai bentuk yang secara tidak langsung menurunkan harga pembelian tersebut.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, menurut saya seharusnya uang Rp 500 juta untuk 10 tahun yang akan datang masih memungkinkan untuk bisa DP rumah pertama.

Kenapa menggunakan asumsi 10 tahun? Dengan asumsi orang baru bekerja setelah lulus kuliah di usia 21 tahun, maka bisa mencicil rumah pada usia antara 31 – 35 tahun merupakan suatu tantangan tersendiri.

Pilihan reksa dana secara umum ada empat yaitu dari yang paling konservatif reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan sampai dengan yang paling agresif reksa dana saham.

Berdasarkan data historis, tingkat return reksa dana dapat bervariasi dari tahun ke tahun. Terkadang untung besar, terkadang juga mengalami kerugian.

Berdasarkan pengamatan dari tahun 2001-2016, asumsi return yang wajar untuk masing-masing reksa dana adalah sebagai berikut :

RD Pasar Uang 5 - 6 persen per tahun
RD Pendapatan Tetap 7 – 10 persen per tahun
RD Campuran 11 – 16 persen per tahun
RD Saham 17 – 20 persen per tahun

Dengan menggunakan asumsi yang konservatif yaitu masing-masing 5 persen, 7 persen, 12 persen dan 17 persen, besarnya kebutuhan investasi bulanan untuk mencapai target Rp 500 juta dalam 10 tahun adalah sebagai berikut :

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com